Postingan

Indeks S&P 500 Ditutup Turun, Menghapus Kenaikan Tahun 2015

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Saham AS turun pada hari keempat, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak Januari lalu, diikuti saham transportasi yang dibayangi perusahaan teknologi mengalami rebound. Sementara obligasi juga mengalami penurunan di tengah menurunnya permintaan pelelangan, sedangkan minyak mentah naik seiring Arab Saudi mengebom sasaran di Yaman. Indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2 % pada pukul 16:00 sore waktu New York, menghapus kenaikan pada tahun 2015. Indeks tersebut berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi setelah sebelumnya turun sebesar 0,8 %. Indeks Stoxx Europe 600 merosot 0,9 %. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun catat penguatan sebesar 8 basis poin menjadi 2 %. Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat 0,3 %. Minyak mentah AS naik pada hari kelima, dan emas menguat sebesar 0,7 % pada laju kenaikan di antara logam. Indeks S & P 500 telah jatuh sebesar 2,5 % pada minggu ini, turun 0,1 % untuk tahun ini, karena data manufaktur

Emas Pangkas Kenaikan Pasca Aksi Penyerangan di Yaman

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Emas pangkas kenaikan setelah mencapai level 3 ½ minggu tertinggi pada hari Kamis, setelah reaksi pergerakan harga karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat menurunkan saham-saham dan mendorong para investor dalam aset sebagai berisiko rendah, seperti obligasi bullion dan Jerman. Perak naik hampir 3 % ke level tertingginya dalam lebih dari lima minggu terakhir sebelum mencapai level tertinggi nya. Bursa saham di seluruh dunia melemah dan harga minyak melonjak setelah Arab Saudi dan sekutunya melakukan serangan udara di Yaman yang memicu kekhawatiran pengiriman energi ke Timur Tengah yang mungkin beresiko. Sementara Wall Street kemudian mengalami pemulihan. Mata uang dolar sebelumnya turun terhadap euro tetapi pulih kembali di perdagangan New York karena para pembuat kebijakan melihat bank sentral lebih menguntungkan bagi mata uang AS. Spot emas mencapai puncaknya di level $ 1,219.40 per ons, sebelum diperdagangkan naik sebesar 0,6 % ke leve

Dolar dekati level $1.10 Per Euro

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Dolar ditransaksikan mendekati level $1,10 per euro pasca rilis data ekonomi yang mengecewakan mendorong investor untuk menyesuaikan pandangan mereka setelah pertemuan Federal Reserve pekan lalu. Sebuah laporan ekonomi AS yang dirilis pada hari Rabu kemarin menunjukkan pesanan barang tahan lama turun pada bulan Februari, kembali meredam permintaan untuk mata uang pasca koreksi tajam dalam lebih dari tiga tahun pada pekan lalu seiring Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas proyeksi kenaikan suku bunga, inflasi dan pertumbuhan. Dolar stagnan pada level $1,0964 per euro pukul 9:08 pagi di Tokyo pasca melemah sebesar 0,4 persen pada hari Rabu kemarin. Dolar mendatar pada level 119,49 yen setelah turun sebesar 0,2 persen di New York. Euro ditransaksikan level 130,97 yen dari level 131,08. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, sedikit bergerak di level 1,185.87 setelah tergelincir kurang dari 0,1 persen

Minyak Kembali Turun Dari Level Tertingginya

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Minyak memangkas gain setelah naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir karena investor mengkaji stok minyak AS terhadap tanda-tanda melambatnya pertumbuhan produksi minyak di AS. Minyak berjangka turun sebesar 1 % di New York setelah mengalami kenaikan sebesar 3,6 % pada hari Rabu kemarin. Persediaan minyak mentah AS naik ke level tertinggi sejak Agustus 1982 silam, sementara output minyak AS naik setidaknya sejak Januari lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh statistik Departemen Energi. Sementara Arab Saudi dan sekutunya mulai menyerang sasaran pemberontak di Yaman, menurut duta besar Saudi di Washington. Minyak masih tetap berada sebesar 9 % di bawah level tertingginya tahun ini pada bulan Februari lalu terkait tanda-tanda bahwa tangki penyimpanan minyak AS mendekati kapasitasnya ditengah meningkatnya produksi shale. West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei mengalami penurunan sebesar 48 sen ke level $ 48,73 per barel pada perdagangan

Emas Menahan Reli Terpanjang Sejak 2012

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Emas ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam lebih dari dua pekan terakhir pasca catat penguatan terpanjang sejak 2012 lalu di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga rendah lebih lama. Bullion untuk pengiriman segera berada di level $1,195.03 per ons pada pukul 8:13 pagi di Singapura dari level $1,195.47 pada hari Rabu kemarin, menurut harga generik Bloomberg. Emas ditransaksikan di Shanghai meningkat. Harga emas naik setiap hari sejak pembuat kebijakan The Fed menyarankan untuk tidak terburu-buru dalam menaikkan biaya pinjaman untuk pertama kalinya sejak 2006 lalu. Dolar jatuh pada hari Rabu kemarin terhadap 10 mata uang karena investor terus menyesuaikan pandangan mereka untuk greenback pasca pertemuan The Fed pekan lalu. Pesanan barang tahan lama AS secara tak terduga turun pada bulan Februari lalu, menurut data yang dirlis oleh pemerintah AS pada Rabu kemarin. Pemesanan untuk barang lama setidaknya tiga tahu

Outlook Suku Bunga The Fed & Buruknya Data Ekonomi Tekan Dolar Turun

Gambar
PT.SolidGoldSemarang ~ Dolar bergerak menurun seiring memburuknya data ekonomi yang telah mengantarkan kepada para investor mengkaji outlook terhadap pertemuan Federal Reserve di pekan lalu. Pesanan barang-barang tahan lama anjlok di bulan Februari lalu, sehingga memperpanjang penurunan dolar setelah pekan lalu tergelincir tajam dalam kurun waktu lebih dari 3 tahun terakhir pasca Federal Open Market Committee memangkas proyeksi suku bunga, laju inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Dolar turun 0.4% ke level $1.0970 per euro pukul 5 sore ini waktu New York dan merosot 0.2% ke level 119.49 yen. Sementara euro menguat 0.2% ke level 131.08 yen. Sementara itu, Indeks Spot Dolar Bloomberg tergelincir kurang dari 0.1% ke level 1,185.46 setelah pada pekan lalu mengalami penurunan 2.2% yang sekaligus penurunan mingguan tertajamnya sejak Oktober 2011 lalu. (bgs) Sumber : Bloomberg baca Disclaimer