Postingan

Solid Gold | Emas Catat Penguatan 2 Pekan Beruntun, tapi Bikin Kecewa!

Gambar
  Emas Catat Penguatan 2 Pekan Beruntun, tapi Bikin Kecewa! – Solid Gold Solid Gold Semarang | Harga emas dunia membukukan penguatan di pekan ini, semakin menjauhi level terendah dalam 9 bulan US$ 1.676,1/troy ons yang disentuh pada 8 Maret lalu. Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan ini emas dunia menguat 1,06% ke US$ 1.744,74/troy ons di pasar spot. Dengan demikian, emas kini sudah membukukan penguatan 2 pekan beruntun. Meski demikian, kenaikan harga emas tersebut terbilang mengecewakan, sebab terjadi saat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menegaskan tidak akan merubah kebijakan moneter dalam waktu dekat, dan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun sudah digelontorkan sejak pekan lalu. Stimulus moneter dan fiskal bahan bakar utama emas untuk menguat yang mengantarkannya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus tahun lalu. Dan stimulus yang sama masih dipertahankan The Fed untuk jangka waktu yang cukup lama. Dalam pe

Solid Berjangka | Yield Obligasi & Dolar AS Naik Lagi, Emas Jadi Kebanting nih

Gambar
Yield Obligasi & Dolar AS Naik Lagi, Emas Jadi Kebanting nih – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Dolar AS bangkit dan yield (imbal hasil( obligasi pemerintah AS tenor panjang naik, harga emas kembali tertekan. Setelah terkoreksi cukup dalam kemarin, harga logam kuning tersebut melanjutkan koreksinya pada perdagangan hari ini, Jumat (19/3/2021). Harga emas di arena pasar spot jatuh 0,5% pada perdagangan kemarin. Pagi ini harga emas lanjut koreksi dengan pelemahan sebesar 0,27% ke US$ 1.731,72/troy ons. Emas gagal mempertahankan posisinya untuk kembali ke level psikologis US$ 1.750/troy ons. Yield nominal obligasi tenor panjang pemerintah AS kembali menunjukkan taringnya. Untuk tenor 10 tahun yield sudah mencapai 1,7% sementara untuk tenor 30 tahun yield hampir mendekati 2,5%. Kenaikan yield obligasi turut menekan emas karena membuat biaya peluang memegang aset tak berimbal hasil seperti bullion ikut naik. Tidak seperti saham dan obligasi yang memberikan divid

PT Solid Gold Berjangka | The Fed Kekeuh Dovish, Pada Borong Emas & Balik ke US$ 1.750

Gambar
  The Fed Kekeuh Dovish, Pada Borong Emas & Balik ke US$ 1.750 | PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas mulai menguat lagi. Pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (18/3/2021), harga logam mulia emas naik 0,33% dan tembus ke level psikologis US$ 1.750,26/troy ons. Dolar AS yang mulai kehilangan momentum untuk menguat memberi ruang untuk emas melesat lagi setelah sekian lama anjlok. Bank sentral AS The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di angka mendekati nol persen. Menariknya lagi meskipun The Fed cenderung optimis terhadap pertumbuhan ekonomi dan inflasi tahun ini tetapi mereka tak terlihat ingin buru-buru menaikkan suku bunga acuan. Bahkan sampai di tahun 2023. Stance dovish yang dipertahankan oleh The Fed ini membuat greenback tertekan. Emas pun menjadi diuntungkan. The Fed memperkirakan ekonomi Paman Sam bakal tumbuh 6,5% tahun ini. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dengan proyeksi sebelumnya di angka 4,

Solid Gold Berjangka | Harga Emas Stagnan, Rupanya Banyak Fund Manager Lepas Barang

Gambar
  Harga Emas Stagnan, Rupanya Banyak Fund Manager Lepas Barang | Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka Semarang | Harga logam mulia emas kian membaik belakangan ini. Harga emas sudah kembali ke atas US$ 1.700/troy ons setelah sebelumnya menjadi bulan-bulanan di pasar. Pada perdagangan kedua minggu ini Selasa (16/3/2021), harga emas di pasar spot cenderung stagnan. Untuk 1 troy ons emas harganya dibanderol di US$ 1.731,88. Harga si logam kuning naik tipis bahkan hampir bisa dibilang stagnan karena apresiasinya hanya 0,02% saja. Harga emas terus terkoreksi akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil surat utang AS. Emas merupakan salah satu aset yang tak memberikan imbal hasil, sehingga ketika aset safe haven lain seperti obligasi negara terutama Paman Sam memberikan yield yang lebih menarik maka emas cenderung dilego. Ke depan emas masih menghadapi tantangan yang besar. Prospek ekonomi AS yang membaik dinilai bakal menjadi ancaman terbesar untuk harga emas. Ha