Postingan

PT Solid Gold | Ilmuwan China Kabur, Tuding Beijing Tutupi Pandemi Corona

Gambar
Ilmuwan China Kabur, Tuding Beijing Tutupi Pandemi Corona – PT Solid Gold PT Solid Gold Semarang | Ilmuwan China, Dr Li Meng Yang, melarikan diri ke Amerika Serikat dan menuding negaranya menutup-nutupi fakta pada saat permulaan pandemi Corona. Dia disebut terbang ke AS secara sembunyi-sembunyi menggunakan pesawat Cathay Pacific dari Hong Kong, pada 28 April 2020. Dikutip detikINET dari Fox News, Meng Yang adalah dokter yang bekerja di Hong Kong School of Public Health. Ia mengklaim harus lolos terlebih dahulu dari pengawasan kamera sampai sensor di kampusnya sebelum dapat kabur ke Negeri Paman Sam. Dalam wawancaranya dengan Fox News, Meng Yang yakin bahwa pemerintah China sudah tahu soal keganasan virus Corona sebelum mereka mengumumkannya. Dia juga sudah meriset tentang bahaya virus itu, tapi diabaikan oleh supervisornya. Ceritanya, pada akhir Desember 2019, dia diminta supervisornya, Dr Leo Poon, meneliti klaster kasus penyakit mirip SARS di China daratan.

Solid Gold | Kasus Kebocoran Data Denny Siregar, Telkomsel Lapor Polisi

Gambar
Kasus Kebocoran Data Denny Siregar, Telkomsel Lapor Polisi – Solid Gold Solid Gold Semarang | Terkait kasus kebocoran data Denny Siregar beberapa waktu lalu, Telkomsel melakukan investigasi dan menindaklanjutinya. Mereka melapor ke pihak kepolisian. Laporan resmi Telkomsel tersebut telah diajukan kepada aparat penegak hukum melalui Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Rabu, 8 Juli 2020. “Kami sangat menyayangkan ketidaknyamanan Saudara Denny Siregar sebagai pelanggan atas keluhan yang disampaikan terkait adanya dugaan penyalahgunaan data pelanggan. Sehubungan itu, Telkomsel berkomitmen untuk memberikan perhatian serius untuk memastikan penanganan keluhan tersebut secara terbuka dan tuntas,” ujar Andi Agus Akbar, Senior Vice President Corporate Secretary Telkomsel dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/7/2020). Andi menjelaskan bahwa saat ini, Telkomsel terus melakukan koordinasi secara intensif dengan aparat penegak hukum, guna membantu kelancara

Solid Berjangka | Tancap Gas! 7 Pabrik yang Pindah ke RI Segera Groundbreaking

Gambar
Tancap Gas! 7 Pabrik yang Pindah ke RI Segera Groundbreaking – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Pemerintah memastikan tujuh perusahaan internasional akan merelokasi pabriknya ke Indonesia. Pabrik yang direlokasi ini berasal dari China, Jepang, dan Korea. Hal ini diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Sebanyak 7 pabrik ini akan direlokasi ke beberapa daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara. Tiga di antaranya akan direlokasi ke KIT Batang. “Saya senang hari ini sudah ada yang masuk 7, sudah pasti ini yang 7,” kata Jokowi saat meninjau Kawasan Industri Terpadu di Batang dilihat dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020) lalu. Bak mobil balap yang tancap gas, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan tujuh perusahaan asing yang merelokasi pabriknya ke Indonesia akan melakukan groundbreaking pada

PT Solid Gold Berjangka | Rencana Rp 1.000 Jadi Rp 1, Sempat Hilang Kini Muncul Lagi

Gambar
Rencana Rp 1.000 Jadi Rp 1, Sempat Hilang Kini Muncul Lagi | PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka Semarang | Wacana menyederhanakan nilai mata uang rupiah atau redenominasi yang sempat tenggelam kini mencuat kembali di pertengahan 2020. Rencana mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1 itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024. Aturan ini diteken Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada 29 Juni 2020 lalu. Dalam PMK tersebut, rencana perubahan nominal rupiah masuk jadi salah satu RUU Program Legislasi Nasional Jangka Menengah Tahun 2020-2024. RUU Redenominasi Rupiah ini ditargetkan selesai antara 2021-2024. Redenominasi bukanlah wacana baru di Indonesia. Pemerintah berulang kali menyuarakan redenominasi sejak tahun 2011, di saat Darmin Nasution masih menjabat sebagai Gubernur BI. Namun, redenominasi tak kunjung terwujud hingga masa jabatan Darmin sebagai Gubernur BI h