Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Solid Berjangka | Jangan Sedih! Harga Emas Sedang Dibanting, di Bawah US$ 1.800

Gambar
  Jangan Sedih! Harga Emas Sedang Dibanting, di Bawah US$ 1.800 – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Tren kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tidak hanya membuat pasar saham goyang, tetapi juga menekan harga emas secara signifikan. Setelah semalam anjlok 2%, harga emas lanjut mengalami koreksi pada perdagangan pagi hari ini, Jumat (26/2/2021). Di arena pasar spot harga emas dipatok di US$ 1.767,8/troy ons. Harga bullion turun 0,1% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin. Harga logam kuning tersebut kembali ambrol ke bawah US$ 1.800/troy ons. Ini merupakan kali ketiga harga emas drop ke bawah level psikologis US$ 1.800 di tahun 2021. Pagi hari tadi harga saham-saham yang ditransaksikan di bursa New York juga berguguran. Indeks Dow Jones Industrial Average drop 1,75%. Indeks S&P 500 ambles 2,5% dan Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi sebesar 3,5%. Akar permasalahan dari tekanan pada harga kedua aset tersebut sama yaitu ke

PT Solid Gold Berjangka | Punya Emas Pas Harga Lagi Anjlok, Tahan Atau Jual?

Gambar
  Punya Emas Pas Harga Lagi Anjlok, Tahan Atau Jual? | PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas Antam belakangan ini terus mengalami penurunan. Meski kemarin mengalami kenaikan, posisinya sudah jauh meninggalkan level rekor tertinggi sepanjang sejarah. Selama 2020 harga emas begitu begitu bersinar dan menjadi produk investasi yang dipilih banyak orang. Penyebabnya pandemi COVID-19 yang membuat ekonomi terguncang dan membuat para investor memilih emas untuk mengamankan nilai asetnya. Harga emas Antam sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah Rp 1.065.000 per gram di 7 Agustus 2020. Sementara hari ini harga emas Antam sudah berada di level Rp 938.000 per gram. Kilau emas memang sudah memudar. Belakangan ini harga emas terus turun. Sebab pandemi COVID-19 mulai menunjukkan titik cerah. Banyak negara yang sudah memulai vaksinasi dengan harapan ekonomi bisa cepat pulih. Menurut Direktur TFRX Garuda Berjangka, Ibrahim secara jangka pendek

Solid Gold Berjangka | Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Dunia

Gambar
Saham Tesla Anjlok, Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Dunia | Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka Semarang | Bos produsen mobil listrik Tesla Elon Musk telah kehilangan gelarnya sebagai orang terkaya di dunia setelah saham Tesla merosot baru-baru ini. Pasalnya Tesla menjadi pendorong utama kekayaan Musk. Dikutip dari BBC, Rabu (24/2/2021), saham Tesla telah jatuh lebih dari 20% sejak mencapai tertinggi lebih dari US$ 880 pada awal Januari lalu. Penurunan itu mengembalikan bos Amazon Jeff Bezos ke posisi teratas daftar orang terkaya di dunia. Penurunan saham Tesla dikaitkan dengan turunnya nilai bitcoin beberapa hari belakangan ini. Bitcoin sendiri menjadi seakan terikat dengan Tesla karena perusahaan telah membeli bitcoin senilai US$ 1,5 miliar dan berencana uang kripto itu diizinkan untuk transaksi membeli mobil listriknya. Analis Wedbush Securities Dan Ives mengungkap penurunan nilai bitcoin mungkin telah mendorong beberapa investor Tesla untuk menjual saham m

PT Solid Gold | Usai Babak Belur, Harga Emas Dunia Akhirnya Balik ke US$1.800

Gambar
  Usai Babak Belur, Harga Emas Dunia Akhirnya Balik ke US$1.800 – PT Solid Gold PT Solid Gold Semarang | Harga emas dunia balik lagi ke level US$ 1.800/troy ons. Ekspektasi inflasi yang tinggi membuat harga emas belum mau terjun bebas, mengingat logam kuning tersebut merupakan aset untuk lindung nilai. Salah satunya terhadap devaluasi nilai tukar. Pada perdagangan Selasa (23/2/2021), harga emas dunia di pasar spot naik tipis 0,05%. Kemarin harga emas kembali tembus US$ 1.800/troy ons setelah tertekan di bawah level tersebut selama empat hari perdagangan beruntun. Pemicu kejatuhan harga emas belakangan ini adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kenaikan yield membuat biaya peluang memegang emas sebagai aset tak berimbal hasil menjadi lebih mahal dan emas pun dilepas oleh para investor. Namun adanya ekspektasi inflasi yang tinggi dan kondisi kebijakan makroekonomi yang supportive sebenarnya memberikan lingkungan yang menguntungkan bagi si logam kuning terseb