Postingan

Solid Berjangka | Yakin Ekonomi RI Mulai Pulih, Jokowi Wanti-wanti Gelombang Dua COVID

Gambar
  Yakin Ekonomi RI Mulai Pulih, Jokowi Wanti-wanti Gelombang Dua COVID – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini adanya sinyal-sinyal pemulihan ekonomi yang semakin jelas. Namun dia berharap semua pihak tidak lengah menghadapi pandemi COVID-19 yang menjadi akar masalah kemerosotan ekonomi. “Sembilan bulan kita bekerja keras dalam mengatasi dampak pandemi. Menangani masalah kesehatan dan menangani masalah ekonomi secara bersamaan. Menjaga keseimbangan antara rem dan gas, menghambat penyebaran covid, membantu yang sakit agar segera sembuh, membantu masyarakat agar tetap produktif dan bertahan di tengah krisis,” ucapnya dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) 2020, Kamis (3/12/2020). Menurut Jokowi kerja keras yang telah dilakukan itu mulai menampakkan hasil. Sinyal positif sudah terlihat baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi. Di sisi perekonomian catatan pertumbuhan ekonomi menjadi tanda. Pada kuartal II-2020 ekonomi

PT Solid Gold Berjangka | Dolar AS Sedang Babak Belur, Rupiah Bisa ke Rp 14.000/US$?

Gambar
  Dolar AS Sedang Babak Belur, Rupiah Bisa ke Rp 14.000/US$? | PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka Semarang | Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,07% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.090/US$ pada perdagangan Rabu kemarin. Dolar AS sedang tertekan akibat kemungkinan cairnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam dalam waktu dekat. Dalam keterangan tertulis, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar yang membentuk kongres) Nancy Pelosi mengatakan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengkaji proposal yang diajukan kubu Partai Demokrat. Salah satunya adalah pemberian vaksin anti-virus corona harus gratis dan bisa dinikmati oleh siapa saja. Selain itu, Pelosi dan Pemimpin Partai Minoritas di Senat, Chuck Schumer mendukung paket stimulus fiskal jumbo senilai US$ 908 miliar. Ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil dan pengangguran di AS Keputusan stimulus harus cepat, karena tenggat waktu penge

Solid Gold Berjangka | Fakta-fakta Jokowi Bubarkan 37 Lembaga

Gambar
  Fakta-fakta Jokowi Bubarkan 37 Lembaga | Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka Semarang | Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membubarkan 37 lembaga sejak 2014 hingga 2020. Hal itu merupakan bagian dari program reformasi birokrasi. Pada periode pertamanya, Jokowi membubarkan sebanyak 27 lembaga, rinciannya 10 lembaga pada 2014, 2 lembaga pada 2015, 9 lembaga pada 2016, dan 2 lembaga pada 2017. Selebihnya tak dia sebutnya. “Periode Bapak Jokowi 5 tahun kemarin juga sudah membubarkan hampir 27 badan lembaga oleh Menpan yang dulu,” kata Tjahjo dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020). Dengan ditambahnya 10 lembaga yang dibubarkan di tahun ini maka total yang sudah dibubarkan sebanyak 37 lembaga. “Tahun 2014 sampai hari ini yang 10 tadi sudah terdapat 37 lembaga yang telah dibubarkan dengan peraturan presiden,” paparnya. Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kem

PT Solid Gold | Dipersulit Pemerintah India, Investor China Lirik Indonesia

Gambar
  Dipersulit Pemerintah India, Investor China Lirik Indonesia – PT Solid Gold PT Solid Gold Semarang | Imbas ketegangan di perbatasan membuat pemerintah India menghambat langkah investor China di Negeri Gangga. Kondisi ini membuat pemodal ventura China melirik Indonesia sebagai gantinya. Sudah sejak lama investor China turut ambil bagian dalam ledakan teknologi India. Mereka berinvestasi besar-besaran di beberapa startup terkemuka, seperti Paytm, Zomato, dan Byju’s. Namun awal tahun ini, pemerintah Negeri Bollywood membuat aturan baru yang ditujukan kepada investor China karena kekhawatiran pengambilalihan kepemilikan. Hal tersebut menyebabkan investor menghentikan pendanaan. Selain itu, pemerintah India telah melarang aplikasi China dengan alasan masalah keamanan nasional tetapi tanpa menunjukkan bukti apa pun dari klaim tersebut. Sejauh ini India telah melarang lebih dari 170 aplikasi, seperti Aliexpress, PUBG Mobile, CamScanner, dan lain-lain. Dengan investor mengh