Postingan

Solid Berjangka | Pantengin Monitor! Emas Beri Tanda Bakal Meroket

Gambar
  Pantengin Monitor! Emas Beri Tanda Bakal Meroket – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis (6/5/2021), mendekati lagi level psikologis US$ 1.800/troy ons. Banyak analis memprediksi jika mampu melewati level tersebut maka harga emas dunia berpotensi meroket. Pada pukul 16:39 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.792,6/troy ons, menguat 0,34% di pasar spot melansir data Refinitiv. Kali terakhir emas berada di level US$ 1.800/troy ons pada 25 Februari lalu. Kenaikan harga emas hari ini dipicu rilis data tenaga kerja AS yang tidak sekuat perkiraan pasar. Automatic Data Processing Inc. (ADP) kemarin melaporkan sepanjang bulan April perekonomian AS mampu menyerap 742.000 tenaga kerja, memang lebih banyak ketimbang bulan sebelumnya 565.000 tenaga kerja, tetapi cukup jauh di bawah estimasi pasar 872.000 tenaga kerja. Data tersebut bisa memberikan gambaran pasar tenaga kerja AS tidak sekuat perkiraan pelaku p

PT Solid Gold Berjangka | Yellen Effect hanya Temporer, Harga Emas Siap Pepet US$ 1.800

Gambar
  Yellen Effect hanya Temporer, Harga Emas Siap Pepet US$ 1.800 | PT Solid Gold Berjangka PT Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia selalu gagal tembus US$ 1.800/troy ons belakangan ini. Namun tren kenaikan cenderung terlihat sejak awal April lalu. Harga emas mulai konsisten di atas level psikologis US$ 1.750/troy ons sejak minggu ketiga April di mulai. Pada perdagangan hari ini, harga emas dunia di pasar spot mengalami kenaikan 0,2% setelah kemarin ambles. Namun begitu, secara teknikal harga emas belum nampak akan ‘ngegas’ lagi dalam jangka panjang. Hal tersebut terlihat dari rata-rata pergerakan harga (Moving Average/MA) 50 yang berada di bawah MA 100 dan MA 200. Setidaknya harga emas harus tembus US$ 1.800 terlebih dahulu, karena selain menjadi level psikologis dan resisten yang kuat, level tersebut juga mencerminkan rata-rata harga 100 harian (MA100) emas. Saat ini pasar sedang on fire terhadap aset-aset berisiko. Salah satunya adalah cryptocurr

Solid Gold Berjangka | Ada Sinyal Harga Emas Bisa Tembus US$ 1.800 Pekan Ini Guys

Gambar
  Ada Sinyal Harga Emas Bisa Tembus US$ 1.800 Pekan Ini Guys | Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas mengalami koreksi setelah melesat kemarin, Senin (3/5). Si logam kuning semakin dekati level psikologis US$ 1.800/troy ons. Di saat yang sama harga aset lain seperti dolar AS hingga Bitcoin mengalami penurunan. Emas merupakan aset yang sangat sensitif terhadap pergerakan dolar AS. Korelasi keduanya adalah negatif. Itu berarti bahwa ketika dolar AS menguat maka harga emas akan cenderung bergerak sebaliknya. Kemudian terkait Bitcoin, aset kripto yang satu ini dianggap sebagai tandingan emas. Sama-sama memiliki suplai yang terbatas dan harus ‘ditambang’. Bedanya adalah Bitcoin dalam bentuk digital. Di sepanjang tahun ini harga emas cenderung melemah ketika return yang diberikan dari memegang aset Bitcoin sangatlah fantastis. Padahal secara teoritis, kebijakan makro yang longgar, adanya kenaikan inflasi memicu harga emas untuk menguat.

PT Solid Gold | Indeks Dolar AS Merosot Lagi, Waktunya Rupiah “Balas Dendam”

Gambar
  Indeks Dolar AS Merosot Lagi, Waktunya Rupiah “Balas Dendam” – PT Solid Gold PT Solid Gold Semarang | Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,03% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.445/US$ Senin kemarin. Sementara pada perdagangan hari ini, Selasa (4/5/2021), rupiah berpeluang bangkit lagi sebab indeks dolar AS kembali turun 0,37% pada perdagangan Senin. Rupiah kemarin mendapat tekanan dari luar dan dalam negeri. “Tsunami” penyakit virus corona (Covid-19) di India membuat sentimen pelaku pasar memburuk, dan dolar AS lebih unggul ketimbang mata uang emerging market. Sementara itu dari dalam negeri, inflasi inti yang melambat menunjukkan daya beli masyarakat yang masih rendah. Meski ada data bagus, IHS Markit kemarin melaporkan aktivitas manufaktur Indonesia yang tercermin dari purchasing managers’ index (PMI) bulan April melesat menjadi 54,6 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah, melewati rekor sebelumnya 53,2 yang dicapai pada bulan Maret.