Postingan

Solid Gold Berjangka | Harga Emas Bakal Hadapi ‘Ombak’ Ganas!

Gambar
  Harga Emas Bakal Hadapi ‘Ombak’ Ganas! | Solid Gold Berjangka Solid Gold Berjangka Semarang | Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, prospek sang logam mulia sepertinya masih berkilau. Pada Rabu (1/9/2021) pukul 06:06WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.813,56/troy ons, mengutip catatan Reifinitiv. Naik tipis hampir flat 0,01% dibandingkan posisi hari sebelumnya. Sepanjang Agustus 2021, harga emas terpantau datar saja. Terjadi koreksi, tetapi sangat tipis yaitu 0,001% secara point-to-point. Namun, masa depan harga emas rasanya lumayan cerah. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas bisa menguji titik resistance di US$ 1.826/troy ons. Penembusan di titik ini akan membawa harga naik naik ke arah US$ 1.841/troy ons. “Harga logam ini sudah mulai stabil di kisaran US$ 1.808/troy ons. Ini menandakan tren penurunan sudah berbalik,” sebut Wang dalam risetnya. Menurut Wang, harga emas akan ‘berlayar’

PT Solid Gold | “Raja Obligasi” Bicara Soal Emas, Mau Hancur atau Terbang?

Gambar
  “Raja Obligasi” Bicara Soal Emas, Mau Hancur atau Terbang? – PT Solid Gold PT Solid Gold Semarang | Harga emas dunia melesat tajam pada perdagangan Jumat pekan lalu merespon pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengenai tapering. Penguatan emas sempat berlanjut pada hari ini, Senin (30/8/2021) sebelum akhirnya terkoreksi. Investor ternama Jeffrey Gundlach yang dikenal sebagai “Raja Obligasi” juga memberikan pendapatnya terkait harga emas, serta memberikan proyeksi kemana arah ke depannya. Melansir data Refinitiv, harga emas dunia meroket 1,37% Jumat lalu dan berlanjut 0,3% ke US$ 1.822/troy ons pagi ini yang merupakan level tertinggi sejak 4 Agustus lalu. Tetapi siang ini pukul 13:27 WIB, emas justru terkoreksi 0,13% ke US$ 1.814,39/troy ons. Gundlach sang “Raja Obligasi” yang pendapatnya kerap dijadikan referensi pelaku pasar melihat harga emas akan terus menanjak. Tetapi Gundlach melihatnya

Solid Gold | Harga Emas Terbaru: Pagi Ini Naik Tipis, Nantinya?

Gambar
Harga Emas Terbaru: Pagi Ini Naik Tipis, Nantinya? – Solid Gold Solid Gold Semarang | Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan pagi hari ini. Akhirnya harga sang logam mulia berhasil menembus level US$ 1.800/troy ons. Pada Senin (30/8/2021) pukul 06:37 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.818,46/troy ons. Naik tipis 0,1% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. Perjalanan harga emas tidak jelek akhir-akhir ini. Harga emas bergerak naik dalam tiga minggu beruntun. Akan tetapi, investor masih perlu waspada. Sebab dalam waktu dekat, koreksi sepertinya masih menghantui. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan masih ada risiko harga emas menguji titik support US$ 1.778/troy ons. Sebab setelah harga mencapai US$ 1.809,46/troy ons pada Selasa pekan lalu proses koreksinya belum selesai. “Koreksi ini akan terbagi menjadi tiga gelombang. Saat ini kita berada di gelombang B, yang setidaknya bisa membawa harga ke arah US$ 1.801/troy ons,”

Solid Berjangka | ‘Hancurnya’ Kemilau Emas Dunia, Harganya Nyungsep Terus!

Gambar
‘Hancurnya’ Kemilau Emas Dunia, Harganya Nyungsep Terus! – Solid Berjangka Solid Berjangka Semarang | Harga emas dunia kembali turun kendati tipis pada perdagangan Kami pagi kemarin (25/8/2021). Harga sang logam mulia kembali ke bawah US$ 1.800/troy ons. Data Refinitiv mencatat, pada Kamis pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.790,39/troy ons. Turun tipis 0,02% dibandingkan sehari sebelumnya. Adapun diakses pada Kamis malam pukul 21.36 WIB, berdasarkan data Kitco, harga emas di pasar spot berada di level US$ 1.794,50/troy ons, dan dalam 30 hari terakhir minus 0,46% dan setahun terakhir turun 8,40% kendati dalam 6 bulan terakhir naik 3,16%. Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas masih bisa turun lagi. Kegagalan menembus titik resistance (batas atas) di US$ 1.800/troy ons membuat harga emas mungkin akan mundur teratur ke arah US$ 1.773/troy ons. “Lebih dari itu, kegagalan menembus US$ 1.800/troy ons akan memba