Postingan

Hang Seng Terkoreksi Jelang Data China

Mengawali pekan ini (Senin, 13/5) indeks bursa Hong Kong – Hang Seng nampak terkoreksi lantaran para investor masih terpengaruh oleh data yang di rilis hari Jumat lalu (10/5) yang menunjukkan angka pinjaman bank di China menurun di bulan April dari bulan sebelumnya. Selain itu, sikap para investor hari ini nampak kembali waspada menjelang di rilisnya sederet data ekonomi siang nanti. Indeks utama Hang Seng (.HSI) tercatat merosot hingga 0.71% ke area 23,157.54 atau -167.02 poin. Sedangkan indeks Hang Seng futures juga terpantau melemah -168 poin pada area kisaran 12030. Di lantai bursa, nampak saham Bank of Communications Co. terkoreksi 1% dan China Construction Bank Corp. melemah 0.8%. Sedangkan saham produsen energi CNOOC Ltd. merosot hingga 2.2% dan saham PetroChina Co. jatuh 1.8%, sejalan dengan anjloknya harga komoditi di tengah penguatan dollar AS. Sementara data China yang akan di rilis siang nanti (1230 WIB) adalah data urban investment, industrial output dan retail sales, dima...

G-7 Inginkan Reformasi Sektor Perbankan

Pertemuan G-7 menyepakati perlunya upaya lebih untuk melanjutkan reformasi sektor perbankan demi menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi dunia. "G-7 fokus terhadap upaya reformasi perbankan yang belum selesai," tutur menteri keuangan Inggris, George Osborne. "Penting untuk memastikan tidak ada satupun perbankan yang menjadi too big to fail. Penting untuk menyusun skema dalam mengatasi kebangkrutan perbankan dan melindungi para pembayar pajak." G-7 juga menegaskan kebijakan fiskal dan moneter hanya dapat digunakan untuk mengatasi masalah domestik dan bukannya memanipulasi pergerakan nilai tukar. Meski demikian, G-7 belum bisa menyepakati mengenai peran kebijakan penghematan dalam pertumbuhan ekonomi. Jerman, Inggris, dan Kanada masih melihat perlunya kebijakan penghematan namun AS , Perancis, dan Italia inginkan kebijakan fiskal yang lebih longgar. Osborne mengatakan masih ada ketidak-sepakatan apakah pemerintah harus fokus memangkas defisit demi menurunka...

Nikkei Terlihat Optimis

Gambar
Nikkei menguat di awal sesi perdagangan Asia seiring merebaknya optimisme akan bagusnya laporan keuangan dari sederetan perusahaan Jepang yang akan dirilis hari ini. Toyota, Sapporo, Shinsei Bank, Fuji Heavy, dan Bridgestone dijadwalkan merilis kinerja perusahaannya. Analis cukup optimis laporan keuangan perusahaan Jepang akan menggembirakan pasca drastisnya pelemahan yen dalam setahun terakhir. Nikkei futures kini diperdagangkan 14225; dekat level tinggi 5 tahun-nya 14255. Sentimen cukup positif setelah data kemarin berikan harapan Jerman dapat hindari resesi ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi zona-euro. Pesanan pabrik Jerman naik 2,2% untuk bulan Maret; lebih baik dari prediksi penurunan 0,4%. Investor kini menantikan data neraca perdagangan yang mungkin akan dirilis hari ini demi mendapatkan petunjuk lebih lanjut atas kondisi salah satu mitra dagang utama Jepang. Surplus neraca perdagangan Cina diprediksi mencapai $15,05 miliar untuk bulan April; lebih baik dari publikasi sebelu...

S & P perpanjang rekor pekan lalu pasca laporan tenaga kerja

Gambar
New York, Bloomberg (06/05) – Sebagian besar saham-saham AS naik, dengan indeks Standard & Poor 500 memperpanjang rekor tertingginya menyusul data pekan lalu yang menunjukkan penambahan tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan selama bulan April. Saham-saham finansial catat gain terbesar diantara 10 grup S & P 500; Bank of America Corp naik 5,2 persen. Index S & P 500 naik 0,2 persen di 1,617.50. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 5,07 poin atau kurang dari 0,1 persen, ke level 14,968.89. Volume perdagangan mencapai 5,3 miliar saham yang diperdagangkan, atau 16 persen lebih sedikit dari rata-rata tiga bulanan. Index S & P 500 melonjak sebesar 2 persen pekan lalu karena data payrolls AS meningkat sebesar 165.000 pekerja bulan lalu. Perkiraan median ekonom dalam survei Bloomberg menyerukan untuk peningkatan sebesar 140.000. Ekuitas global juga naik setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga refinancing utamanya. Dari 407 perusahaan di S & P 500 ya...

Melacak gain Wall Street, bursa HK diprediksi naik

Reuters, (7/5) - Bursa saham Hong Kong kemungkinan memulai sesi perdagangan hari ini pada level yang lebih tinggi dengan melacak kekuatan Wall Street tadi malam ditengah kinerja pendapatan yang solid dan prospek ekonomi yang lebih cerah. Pada hari Senin kemarin, Indeks Hang Seng naik sebesar 1 persen menjadi 22,915.1. Indeks China Enterprises yang listing di Hong Kong naik sebesar 1,4 persen. Di tempat lain di Asia pagi ini, Nikkei Jepang naik 2,7 persen, sedangkan KOSPI Korea Selatan turun 0,2 persen pada pukul 07:45 WIB. (brc) baca Disclaimer

Tuduhan Serangan Udara Israel Pulihkan Minyak

Gambar
Minyak mentah berhasil ditutup menguat meski sempat menghapus gainnya dan turun dari level paling tinggi dalam sebulan setelah serangan udara di Siriamenimbulkan kecemasan bahwa keresahan di Timur Tengah mungkin akan memburuk dan menganggu tingkat suplai dari Timur Tengah. Agensi berita Syria mengatakan pesawat terbang Israel menyerang pusat riset militer pada bagian luar Damascus kemarin. Serangan ini adalah “deklarasi perang,” ucap wakil menteri luar negeri Siria Faisal al-Mekdad. Namun Israel tidak mengkonfirmasi keterlibatannya. “Resiko geopolitik kembali menjadi fokus,” ucap Thina Saltvedt, analis pada Nordea Bank AB di Oslo. “Apa yang terjadi di Siria mendapat perhatian dari pasar. baca Disclaimer

DepKeu AS Akan Menjual Saham GM Yang Tersisa

Departemen Keuangan AS pada hari Senin mengatakan akan memulai kembali penjualan saham General Motor yang didapat pasca bailout sektor otomotif AS oleh pemerintah. Langkah ini menyusul pernyataan registrasi oleh GM bulan lalu membuat DepKeu lebih mudah untuk menjual 241.7 juta sahamnya yang tersisa, atau sekitar 18% dari saham umum produsen otomotif no 1 di AS. DepKeu AS juga selangkah lebih dekat untuk menghilangkan stigma kepemilikan pemerintah terhadap perusahaan dari Detroit tersebut. GM mendapat julukan “Government Motors" sejak bailout pemerintah tahun 2009 dan menjadikan DepKeu pemegang 60.8% saham GM baca Disclaimer