Postingan

Saham AS tumbang pasca data payroll; the Fed pertahankan rencana stimulus

New York, Bloomberg (01/05) – Saham-saham AS berjatuhan, menyeret indeks Standard & Poor 500 dari rekor tertingginya karena data pertumbuhan yang lebih lambat pada manufaktur dan tingkat payrolls Amerika seiring dengan Federal Reserve yang mengatakan untuk tetap mempertahankan program pembelian untuk mendukung perekonomian. Index S & P 500 turun 0,9 persen menjadi 1,582.70 pada pukul 4 pm di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 138,85 poin, atau 0,9 persen, ke posisi 14,700.95. The Fed tetap mempertahankan program pembelian obligasi pada laju $ 85 miliar per bulan, kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada akhir pertemuan dua hari di Washington. Selain itu, the Fed juga tidak berubah pernyataannya untuk tetap mempertahankan suku bunga mendekati target nol asalkan pengangguran tetap di atas 6,5 persen dan prospek inflasi tidak melebihi 2,5 persen. Sebelumnya, saham-saham jatuh karena keluarnya laporan yang menunjukkan bahwa penyerapan lapangan kerja peru

Data Lemah China Mengecewakan Aussie

Dollar Australia melemah terhadap sebagian besar dari 16 mata uang yang paling banyak diperdagangkan setelah sebuah laporan pemerintah Chinamenunjukkan pelemahan ekspansi sektor manufaktur, yang menambah tanda-tanda bahwa perlambatan ekonomi terbesar ke-2 di dunia itu masih berlanjut memasuki awal kuartal ke-2. PMI manufaktur China merosot ke 50,6 pada bulan April dari 50,9 pada bulan Maret. Data tersebut juga meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan China untuk komoditas Australia akan berkurang. "Perdebatan tentang pertumbuhan kemungkinan akan semakin memanas di Beijing," kata Stephen Green, kepala riset China pada Standard Chartered Plc di Hong Kong. "Data manufaktur tersebut jelas sangat mengecewakan." baca Disclaimer

Stimulus Coba Redam Pelemahan Kospi

Gambar
Kospi mencatatkan pelemahan tipis di awal perdagangan Asia seiring investor cemaskan kesehatan ekonomi AS. Serangkaian data ekonomi AS yang dirilis semalam cukup mengecewakan dan investor juga tidak begitu terkesan dengan sikap Federal Reserve yang hanya menegaskan kesiapan untuk merubah program pembelian obligasi sesuai perkembangan kondisi perekonomian. Jumlah tenaga kerja AS (versi ADP) hanya bertambah sebanyak 119.000, indeks ISM manufaktur AS turun ke level 50.7, dan pengeluaran konstruksi turun 1,7% untuk bulan Maret. Kospi futures kini diperdagangkan 256.65; melemah jika dibandingkan level penutupan Selasa di 257.15 Meski demikian, pemberian stimulus dan meningkatnya aktivitas manufaktur Korea Selatan sepertinya terlihat berusaha meredam pelemahan Kospi lebih lanjut. Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan pemberian bantuan keuangan senilai $10 miliar untuk membantu eksportir Korea Selatan. Bantuan keuangan tersebut diharapkan dapat membantu daya saing eksportir seiring menin

Merespon data ekonomi AS yang kurang bagus, saham Asia ikut terkoreksi

Gambar
Saham-saham Asia terkoreksi pada perdagangan Kamis pagi, jatuh setelah laporan ekonomi termasuk tingkat payrolls AS dan aktivitas manufaktur di AS melambat dan Federal Reserve tetap mempertahankan program pembelian obligasinya untuk mendukung perekonomian. MSCI Asia Pacific Index turun 0,1 persen di 141,21 pada pukul 9:40 pagi di Tokyo. 7 dari 10 kelompok industri pada indeks tersebut berada di zona merah.  Nikkei 225 Stock Average dan Indeks Topix Jepang, keduanya kehilangan 0,4 persen. S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,3 persen dan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,1 persen. MSCI Regional Asia Pacific naik 9,3 persen sejak awal tahun ini hingga kemarin di tengah optimisme bahwa Jepang akan menggunakan langkah-langkah yang lebih untuk mengalahkan deflasi dan regulator ekonomi di AS dan China tetap siaga untuk mendukung pertumbuhan. (brc) Sedangkan Nikkei melemah di awal perdagangan sesi Asia seiring investor mencemaskan keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi dunia

Emas turun karena investor menimbang kejatuhan kepemilikan ETPs, jelang hasil rapat the Fed

Bloomberg, (1/5) - Emas jatuh, memperpanjang penurunan bulanan terburuk dalam lebih dari satu tahun terakhir karena para investor menimbang kejatuhan aset exchange-traded product (ETPs)yang mencapai rekor tertingginya dengan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan stimulus moneternya. Emas untuk pengiriman segera turun 0,2 persen di $ 1,473.73 per ounce pada pukul 8:51 pagi di Singapura. Bullion untuk pengiriman Juni naik 0,1 persen di $ 1,473.60 per ounce di Comex, New York. ETPs emas anjlok 174 metrik ton bulan lalu, terbesar yang pernah menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. The Fed, yang membeli obligasi senilai $ 85 per bulan dalam langkah pelonggaran kuantitatifnya (QE) akan menyimpulkan hasil pertemuan kebijakan bank sentral hari ini. 'Tidak akan ada perubahan dalam sikap Fed untuk QE,' kata David Lennox, analis dari Fat Prophets di Sydney. Aset ETPs mencapai 2,275.84 ton kemarin, terendah sejak Oktober 2011 menurut data Bloomberg. Kepemilikan SPDR

Produksi Minyak Arab Saudi Tidak Akan Naikan

Menteri perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi, menegaskan Arab Saudi tidak berencana untuk meningkatkan produksi minyak. Naimi juga menyambut baik booming sektor energi AS seiring berlanjutnya ekspansi produksi minyak dan gas shale di Amerika Utara. Arab Saudi melihat AS sebagai kolega dan bukannya pesaing di sektor energi global. "AS akan tetap menjadi konsumen utama energi dunia. Saya berharap kapasitas produksi minyak AS dapat meningkatkan stabilitas pasar minyak global," tutur Naimi ketika menghadiri acara di Washington. Beberapa hari lalu, Pangeran Turki al-Faisal mengatakan Arab Saudi berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 15 juta barel per hari pada tahun 2020. Naimi enggan mengekspoitasi pernyataan Pangeran Arab Saudi tersebut namun Naimi mengutarakan Arab Saudi memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Naimi juga mengutarakan Arab Saudi tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar energi global. baca Disclaimer

Euro menguat versus Dollar AS

Euro kembali diperdagangkan menguat versus Dollar AS di tengah spekulasi bahwa tindakan European Central Bank akan mendorong perekonomian di kawasan 17-negara. Serangkaian data zona Euro yang mengecewakan telah memperbesar peluang ECB untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan kebijakan 2 Mei mendatang. Inflasi blok Euro yang menyentuh level terendah 3-tahun dan lonjakan pengangguran ke rekor tertinggi telah menambah kecemasan yang sebelumnya dihadirkan oleh penurunan penjualan ritel Jerman bulan Maret. "Jika ECB benar-benar memutuskan untuk menurunkan suku bunga dan mengumumkan langkah-langkah non-standar guna meningkatkan aliran kredit, kita akan dapat melihat Euro terdorong lebih tinggi. Kendati demikian, setiap kenaikan di atas $1.32 masih dianggap sebagai kesempatan bagus untuk menjual," kata Jeremy Stretch, analis mata uang pada CIBC World Markets. baca Disclaimer