Solid Berjangka | Dolar AS Dekati Rp 16.000, Krisis di Depan Mata?
Dolar AS Dekati Rp 16.000, Krisis di Depan Mata? – Solid Berjangka
Solid Berjangka Semarang | Dampak penyebaran virus corona yang
menyerang banyak negara di dunia kini benar-benar terasa menggerogoti
pasar keuangan. Para investor yang panik melihat jumlah pasien positif
virus corona di Indonesia semakin banyak pun kabur ‘kabur’ membawa
uangnya ke luar dari Tanah Air dan mencari instrumen yang lebih likuid
dengan risiko yang lebih sedikit.
Dolar AS pun menjadi primadona. Mata uang tersebut dirasa paling likuid oleh investor dan membawa uangnya ke Negeri Paman Sam.
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat
signifikan. Rupiah bahkan menyentuh level terlemah dalam 20 tahun
terakhir.
Rupiah menyentuh level terlemahnya sejak krisis moneter 1998. Lalu, apakah ini pertanda bahwa krisis sudah di depan mata?
Warganet di media sosial pun ramai memperbincangkan hal tersebut. Tagar #RupiahAmbyar trending di media sosial Twitter.
Sejumlah warganet mencuitkan nilai tukar rupiah yang telah menyentuh
level Rp 16.000. Pernyataan tersebut umumnya menyertakan hasil tangkapan
layar nilai tukar rupiah yang disampaikan oleh mesin pencari Google.
Dari hasil penelusuran detikcom, Kamis (19/3/2020), hasil pencarian
nilai tukar dolar di Google memang akan langsung menunjukkan hasil
dengan angka Rp 16.002. Namun, data tersebut bukanlah data yang dapat
dipertanggungjawabkan oleh otoritas resmi.
Dalam hasil penelusuran, disebutkan bahwa data Mata Uang disediakan
oleh Morningstar, sedangkan data Mata Uang Kripto disediakan oleh
Coinbase.
Dalam keterangannya, Google menjelaskan bahwa baik penyedia data
maupun kontennya, bursa keuangan dan setiap afiliasinya serta mitra
bisnisnya (A) melepaskan tanggung jawab hukum secara tersurat mengenai
keakuratan, kecukupan, atau kelengkapan data apa pun, dan (B) tidak akan
bertanggung jawab atas kerusakan, kelalaian, atau kecacatan lainnya
dalam, keterlambatan atau gangguan data, atau tindakan apa pun yang
dilakukan dalam pengandalan atas hal tersebut.
Dengan demikian, Google tidak dapat menjamin keakuratan nilai tukar
yang ditampilkan. Anda harus mengonfirmasi nilai saat ini sebelum
melakukan transaksi apa pun yang dapat terpengaruh oleh perubahan dalam
nilai tukar.
Terlemah Sejak Krismon 1998
Adapun pada penutupan perdagangan kemarin, dolar AS bertengger di
level Rp 15.837. Angka tersebut tercatat sebagai yang tertinggi
setidaknya dalam 20 tahun terakhir.
Terakhir kali dolar AS menyentuh level tertinggi tercatat pada krisis
moneter 1998. Saat itu dolar AS sempat menyentuh level Rp 16.000-an.
Rupiah mengalami tekanan terdalam setelah rekor pada saat krisis 1998
yang sebesar Rp 16.650. Fakta tersebut membuat rupiah pada tahun ini
menjadi salah satu mata uang berkinerja terburuk di Asia.
Pergerakan dolar AS tahun ini memang berbeda dengan saat krisis 1998.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nilai tukar rupiah terhadap
dolar AS berada di kisaran Rp 2.000 dengan titik terendah nya di Rp
1.977 per dolar AS pada tahun 1991.
Sampai akhirnya terjadi krisis moneter (krismon) dan terjadi
pelemahan rupiah yang sangat drastis. Rupiah terus terkikis seiring kian
rontoknya cadangan devisa Indonesia.
Dolar AS bertahan di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum
menganut rezim kurs mengambang. Sistem kurs terkendali yang dianut
membuat orde Baru ingin dolar AS harus bertahan di level itu.
Setelah meninggalkan kurs mengambang, dolar AS secara perlahan mulai
merangkak ke Rp 4.000 di akhir 1997, dan lanjut ke Rp 6.000 di awal
1998.
Setelah sempat mencapai Rp 13.000, dolar AS sedikit menjinak dan
kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998. Namun pada Mei 1998,
Indonesia memasuki periode kelam. Penembakan mahasiswa, kerusuhan massa,
dan kejatuhan Orde Baru membuat rupiah kian ‘terkapar’.
Sampai akhirnya dolar AS menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di
Rp 16.650 pada Juni 1998. Dolar AS kemudian berbalik arah setelah
reformasi, seiring dengan kepercayaan investor yang sedikit demi sedikit
kembali.
Bahaya Rupiah Loyo
Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) bila dampak pelemahan
rupiah ini tak dapat dibendung, mau tak mau, para pelaku tekstil akan
menghentikan sementara produksinya sampai kondisi normal kembali.
Nilai dolar AS yang terlalu tinggi akan membuat biaya bahan baku bisa
bengkak mengingat sebagian besar bahan baku tekstil dipenuhi lewat
impor.
Nilai dolar AS yang terlalu tinggi akan membuat biaya bahan baku bisa
bengkak mengingat sebagian besar bahan baku tekstil dipenuhi lewat
impor.
Bagi pengusaha, kenaikan biaya produksi sebenarnya bisa diimbangi
dengan menaikkan harga jual. Hanya saja, itu bukan keputusan bijak
mengingat daya beli masyarakat juga tengah rendah.
Pilihannya adalah menghentikan kegiatan produksi daripada memaksakan
tetap berproduksi namun produk yang dihasilkan tak terserap masyarakat
karena harganya terlalu mahal.
“Sampai hari ini produksi masih berjalan normal. Tapi kalau hasil
produksi tidak terserap, ujung-ujugnnya juga harus berhenti produksi
juga, realistis saja,” ujar Ketua Umum API Jemmy Kartiwa kepada
detikcom, Kamis (19/3/2020).
Penguatan dolar AS terhadap rupiah juga dikhawatirkan dapat menaikkan
sejumlah harga produk pangan. Lantaran, mayoritas bahan baku produk
pangan yang ada saat ini masih bergantung pada bahan baku impor.
“Tentu kami khawatir (dengan penguatan dolar AS terhadap rupiah)
karena ini akan berpengaruh terhadap harga pokok kita, yang terus terang
di industri makanan dan minuman ini masih banyak tergantung dari impor
bahan bakunya, ditambah situasi corona seperti ini tentu menjadi beban
baru bagi industri, walau untuk ekspor akan lebih baik, tapi kan ekspor
sendiri sekarang dalam keadaan sulit,” ujar Ketua Umum Gapmmi Adhi S.
Lukman kepada detikcom, Kamis (19/3/2020).
sumber:detik.com – Solid Berjangka
Baca
Juga :
Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold
Berjangka
Solid Berjangka | PT Solid Gold
Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid Berjangka | PT Solid Gold
Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | Solid Gold
Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid Berjangka | Kuartal 3 Solid
Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | Luar Biasa Solid
Gold Berjangka
Solid Berjangka | Transaksi Bursa
Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid Berjangka | Nasabah Baru PT
Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold
Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid Berjangka | Kinerja Kuartal
Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | Nasabah PT Solid
Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid Berjangka | Perusahaan
Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid Berjangka | Kinerja Kuartal 3
Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | Kinerja PT Solid
Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid Berjangka | Kuartal 3 Harga
Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | Solid Gold
Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid Berjangka | Kinerja Solid Gold
Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid Berjangka | PT Solid Gold
Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid Berjangka | Perang Dagang Buat
Emas Berkilau
Solid Berjangka | Harga Emas Anjlok
Solid Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak
Diminati Hari Ini
Solid Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup
Signifikan
Solid Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020
Komentar