Postingan

Stimulus Coba Redam Pelemahan Kospi

Gambar
Kospi mencatatkan pelemahan tipis di awal perdagangan Asia seiring investor cemaskan kesehatan ekonomi AS. Serangkaian data ekonomi AS yang dirilis semalam cukup mengecewakan dan investor juga tidak begitu terkesan dengan sikap Federal Reserve yang hanya menegaskan kesiapan untuk merubah program pembelian obligasi sesuai perkembangan kondisi perekonomian. Jumlah tenaga kerja AS (versi ADP) hanya bertambah sebanyak 119.000, indeks ISM manufaktur AS turun ke level 50.7, dan pengeluaran konstruksi turun 1,7% untuk bulan Maret. Kospi futures kini diperdagangkan 256.65; melemah jika dibandingkan level penutupan Selasa di 257.15 Meski demikian, pemberian stimulus dan meningkatnya aktivitas manufaktur Korea Selatan sepertinya terlihat berusaha meredam pelemahan Kospi lebih lanjut. Pemerintah Korea Selatan telah mengumumkan pemberian bantuan keuangan senilai $10 miliar untuk membantu eksportir Korea Selatan. Bantuan keuangan tersebut diharapkan dapat membantu daya saing eksportir seiring menin

Merespon data ekonomi AS yang kurang bagus, saham Asia ikut terkoreksi

Gambar
Saham-saham Asia terkoreksi pada perdagangan Kamis pagi, jatuh setelah laporan ekonomi termasuk tingkat payrolls AS dan aktivitas manufaktur di AS melambat dan Federal Reserve tetap mempertahankan program pembelian obligasinya untuk mendukung perekonomian. MSCI Asia Pacific Index turun 0,1 persen di 141,21 pada pukul 9:40 pagi di Tokyo. 7 dari 10 kelompok industri pada indeks tersebut berada di zona merah.  Nikkei 225 Stock Average dan Indeks Topix Jepang, keduanya kehilangan 0,4 persen. S & P / ASX 200 Index Australia turun 0,3 persen dan indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0,1 persen. MSCI Regional Asia Pacific naik 9,3 persen sejak awal tahun ini hingga kemarin di tengah optimisme bahwa Jepang akan menggunakan langkah-langkah yang lebih untuk mengalahkan deflasi dan regulator ekonomi di AS dan China tetap siaga untuk mendukung pertumbuhan. (brc) Sedangkan Nikkei melemah di awal perdagangan sesi Asia seiring investor mencemaskan keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi dunia

Emas turun karena investor menimbang kejatuhan kepemilikan ETPs, jelang hasil rapat the Fed

Bloomberg, (1/5) - Emas jatuh, memperpanjang penurunan bulanan terburuk dalam lebih dari satu tahun terakhir karena para investor menimbang kejatuhan aset exchange-traded product (ETPs)yang mencapai rekor tertingginya dengan spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan stimulus moneternya. Emas untuk pengiriman segera turun 0,2 persen di $ 1,473.73 per ounce pada pukul 8:51 pagi di Singapura. Bullion untuk pengiriman Juni naik 0,1 persen di $ 1,473.60 per ounce di Comex, New York. ETPs emas anjlok 174 metrik ton bulan lalu, terbesar yang pernah menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. The Fed, yang membeli obligasi senilai $ 85 per bulan dalam langkah pelonggaran kuantitatifnya (QE) akan menyimpulkan hasil pertemuan kebijakan bank sentral hari ini. 'Tidak akan ada perubahan dalam sikap Fed untuk QE,' kata David Lennox, analis dari Fat Prophets di Sydney. Aset ETPs mencapai 2,275.84 ton kemarin, terendah sejak Oktober 2011 menurut data Bloomberg. Kepemilikan SPDR

Produksi Minyak Arab Saudi Tidak Akan Naikan

Menteri perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi, menegaskan Arab Saudi tidak berencana untuk meningkatkan produksi minyak. Naimi juga menyambut baik booming sektor energi AS seiring berlanjutnya ekspansi produksi minyak dan gas shale di Amerika Utara. Arab Saudi melihat AS sebagai kolega dan bukannya pesaing di sektor energi global. "AS akan tetap menjadi konsumen utama energi dunia. Saya berharap kapasitas produksi minyak AS dapat meningkatkan stabilitas pasar minyak global," tutur Naimi ketika menghadiri acara di Washington. Beberapa hari lalu, Pangeran Turki al-Faisal mengatakan Arab Saudi berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah menjadi 15 juta barel per hari pada tahun 2020. Naimi enggan mengekspoitasi pernyataan Pangeran Arab Saudi tersebut namun Naimi mengutarakan Arab Saudi memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Naimi juga mengutarakan Arab Saudi tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas pasar energi global. baca Disclaimer

Euro menguat versus Dollar AS

Euro kembali diperdagangkan menguat versus Dollar AS di tengah spekulasi bahwa tindakan European Central Bank akan mendorong perekonomian di kawasan 17-negara. Serangkaian data zona Euro yang mengecewakan telah memperbesar peluang ECB untuk memangkas suku bunga dalam pertemuan kebijakan 2 Mei mendatang. Inflasi blok Euro yang menyentuh level terendah 3-tahun dan lonjakan pengangguran ke rekor tertinggi telah menambah kecemasan yang sebelumnya dihadirkan oleh penurunan penjualan ritel Jerman bulan Maret. "Jika ECB benar-benar memutuskan untuk menurunkan suku bunga dan mengumumkan langkah-langkah non-standar guna meningkatkan aliran kredit, kita akan dapat melihat Euro terdorong lebih tinggi. Kendati demikian, setiap kenaikan di atas $1.32 masih dianggap sebagai kesempatan bagus untuk menjual," kata Jeremy Stretch, analis mata uang pada CIBC World Markets. baca Disclaimer

Pelemahan Emas Bulan April Adalah Yang Tercuram Dalam 16 Bulan

Emas berjangka menguat pada hari Selasa, didorong oleh perkiraan bahwa the Fed akan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter, namun emas masih catatkan kinerja terburuk sejak akhir 2011. Untuk sesi ini, investor tampak enggan menggerakkan harga lebih jauh di kedua arah menjelang keputusan kebijakan moneter minggu ini oleh the Fed dan ECB. “Saat ini bulan telah berakhir, kita akhirnya dapat melihat sejarah emas yang fenomena,” kata Richard Hastings, analis di Global Hunter Securities, mengacu pada aksi jual yang cukup besar pada pertengahan pertama bulan April. Berita baiknya adalah harga emas yang tergelincir di bulan ini kurang dari yang terlihat pada Desember 2011, dan” tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan bencana pada bulan Oktober 2008,” ketika emas kolaps sekitar 18% baca Disclaimer

Manufaktur Cina Lemahkan Bursa Asia

Bursa saham Asia melemah setelah data manufaktur Cina membuat investor khawatir akan keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi dunia. Indeks manufaktur Cina turun ke level 50.6 untuk bulan April; lebih rendah dari estimasi 51.0 dan publikasi sebelumnya 50.9. Berkurangnya aktivitas manufaktur Cina juga dapat isyaratkan berlanjutnya perlambatan ekonomi terbesar No.2 di dunia tersebut untuk kuartal kedua 2013. Cina merupakan salah satu tujuan eksportir utama di Asia sehingga lemahnya aktivitas ekonomi Cina dapat menggerogoti outlook eksportir Asia. Saham pertambangan cukup terpukul pasca rilis data manufaktur Cina mengingat negara tirai bambu tersebut merupakan konsumen komoditas utama global. Saham perusahaan raksasa global, Rio Tinto dan BHP Billiton, turun 1,7% sedangkan Fortescue Metals melemah 2%. Meski demikian, investor juga terlihat enggan memacu penurunan saham yang terlalu dalam mengingat Federal Reserve akan merilis hasil pertemuan kebijakan moneternya Kamis dini hari. Indeks