Solid Gold | Capai 3.000 meter Semburan asap Gunung Agung, Warning bagi Pilot Pesawat

Capai 3.000 meter Semburan asap Gunung Agung, Warning bagi Pilot Pesawat - Solid Gold


solid gold

Solid Gold Semarang ~ Ketinggian asap tebal disertai material abu vulkanik yang keluar dari kawah Gunung Agung di Bali sudah mencapai 3.000 meter. Bahkan PVMBG sudah mengeluarkan Vulcano Observatory Notice For Aviation (VONA), di mana Aviation Colour Code yang awalnya berwarna oranye sejak kemarin sudah berwarna merah.

Kasibid Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, PVMBG kementerian ESDM, Devy Kamil Syahbana menegaskan, setelah terjadinya erupsi telah mengingatkan agar pesawat menghindari zona arah semburan abu vulkanik.

Dia mengatakan, dengan kode warna merah ini adalah peringatan bagi pilot pesawat untuk berhati-hati atau tidak melintas di atas Gunung Agung atau areal sebaran abu vulkanik karena akan sangat membahayakan bagi penerbangan itu sendiri.

"Kalau ketinggian kolom abu sudah lebih dari 6.000 meter dari atas permukaan laut (bukan diatas puncak gunung) maka kode VONA menjadi Red. Tentu ini peringatan bagi penerbangan pesawat,” tegasnya.

Sementara itu, hampir sebagian besar wilayah Karangasem sepanjang hari sudah terdampak abu vulkanik di mana hujan abu cukup dirasakan oleh masyarakat utamanya pengendara motor. Bahkan hujan abu cukup tebal dirasakan warga di Desa Sebudi, Buana Giri, Rendang, dan bahkan hingga ke Kecamatan Manggis, Karangasem.
________________________________________________________________________________
Baca Juga :

________________________________________________________________________________
 
Terkait erupsi gunung Agung, hingga Senin (27/11) dini hari masih tetap oprasional. Tercatat sejak terjadi letusan magmatik pada Sabtu (25/11) malam hingga Minggu (26/11) terlaporkan ada 76 penerbangan membatalkan tujuan ke Bali.

Dari jumlah tersebut belum termasuk demgan delay pesawat yang ada di Bandara Ngurah Rai Bali. Dilaporkan jumlah pesawat yang membatalkan penerbangan Domestik ada 28 dan delay 11. Untuk Internasional ada 48 cancel dan delay 7 penerbangan.

Kepala Otoritas Bandara (Otban) Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Herson mengungkapkan, dari 24 perusahaan penerbangan yang beroperasional di Bandara Ngurah Rai, tidak semuanya memberlakukan penundaan penerbangan atau pembatalan. Penundaan dan pembatalan tersebut murni kebijakan dari maskapai masing-masing dengan alasan keselamatan penerbangan meskipun Bandara Ngurah Rai masih tetap beroperasional dengan normal.

Dia menerangkan, bandara ditutup jika abu vulkanik Gunung Agung telah mengarah ke selatan dan barat daya. Namun sejauh ini, abu vulkanik mengarah ke timur Bali dan tenggara, yaitu Lombok NTB.

________________________________________________________________________________
Baca Juga :

________________________________________________________________________________

Menurut dia, otoritas bandara terus melakukan pemantauan abu vulkanik dengan paper test, namun hasilnya nihil. Sehingga Bandara Ngurah Rai masih beroperasi secara normal.

"Untuk menentukan penutupan bandara tergantung tiga indikator yaitu Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) serta data dari Darwin Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC Darwin) dan informasi Pirep (Pilot Report)," tandasnya. [gil]
sumber merdeka. com
baca Disclaimer


SOLID GOLD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solid Gold Berjangka | Cara ampuh lindungi transaksi perbankan Anda dari penipuan

GUDANG SNACK SEMARANG

Kamus Bahasa Gaul dan Alay Terbaru 2015