Minyak Menuju Penurunan Pekan ke-2 Terkait Memburuknya Pasokan Yang Melimpah
Minyak berjangka sedikit berubah di New York, turun 3,8 persen untuk minggu ini. Persediaan meninggi untuk minggu keempat sampai 16 Oktober lalu, menjaga pasokan lebih dari 100 juta barel di atas rata-rata musiman lima tahunnya, seperti yang ditunjukkan oleh data dari Energy Information Administration Rabu kemarin. OPEC tidak mungkin untuk menyesuaikan kuota produksinya, menurut Ryan Lance, CEO ConocoPhillips.
Minyak telah gagal untuk mempertahankan kenaikan di atas $ 50 per barel awal bulan ini di tengah tanda-tanda surplus akan tetap bertahan seiring Organisasi Negara Pengekspor Minyak terus memompa di atas target kolektifnya. Stok minyak mentah AS meninggi sampai 8.030.000 barel, data pemerintah menunjukkan pekan ini, kenaikan terbesarnya sejak April dan lebih dari dua kali lipat perkiraan untuk peningkatan sebesar 3,75 juta.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember di $ 45,45 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 7 sen, pada 11:42 pagi waktu Sydney. Kontrak naik 18 sen menjadi $ 45,38 pada hari Kamis, kenaikan pertamanya dalam empat hari. Volume semua minyak berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 47 persen di bawah rata-rata 100-harinya.
Brent untuk pengiriman Desember naik 20 sen, atau 0,4 persen, ke $ 48,28 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa berada pada premi sebesar $ 2,82 untuk WTI.(mrv)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar