Saham Jepang Naik Pasca Rilis Data Payroll AS Redam Spekulasi Kenaikan Suku Bunga
PT.SolidGoldSemarang~Saham Jepang menguat pasca rilis data pekerjaan AS yang mendorong spekulasi The Fed akan tetap mempertahankan suku bunga ultra rendah lebih lama.
Indeks Topix naik 1.1 persen ke level 1,460.17 pukul 9:00 pagi di Tokyo, melonjak untuk hari keempat. Indeks catat penurunan sebesar 0.6 persen pekan lalu. Indeks Nikkei 225 naik sebesar 1 persen ke level 1,460.17. Sementara itu, yen Jepang melemah 01 persen ke level 120.02 per dolar pasca menguat ke level tertingginya 118.68 pasca rilis data pekerjaan AS yang hanya menambah sebanyak 142.000 pekerja pada bulan September, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang sebesar 201.000.
Laporan tersebut peningkatan lapangan kerja juga direvisi turun dalam dua bulan sebelumnya dengan total 59.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran stagnan di 5,1 persen, sedangkan pertumbuhan upah sedikit berubah dari bulan sebelumnya.
Probabilitas the Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Desember turun menjadi 33 persen dari 46 persen sebelum laporan pekerjaan, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. (izr)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Indeks Topix naik 1.1 persen ke level 1,460.17 pukul 9:00 pagi di Tokyo, melonjak untuk hari keempat. Indeks catat penurunan sebesar 0.6 persen pekan lalu. Indeks Nikkei 225 naik sebesar 1 persen ke level 1,460.17. Sementara itu, yen Jepang melemah 01 persen ke level 120.02 per dolar pasca menguat ke level tertingginya 118.68 pasca rilis data pekerjaan AS yang hanya menambah sebanyak 142.000 pekerja pada bulan September, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang sebesar 201.000.
Laporan tersebut peningkatan lapangan kerja juga direvisi turun dalam dua bulan sebelumnya dengan total 59.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran stagnan di 5,1 persen, sedangkan pertumbuhan upah sedikit berubah dari bulan sebelumnya.
Probabilitas the Fed akan menaikkan suku bunga pada pertemuan 15-16 Desember turun menjadi 33 persen dari 46 persen sebelum laporan pekerjaan, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. (izr)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar