Minyak Mendulang Gain Ditengah Ketidakpastian Ekspor Iran
Kontrak berjangka minyak naik sebesar 2.5% di New York. Perjanjian awal pada Kamis kemarin menjelaskan sinyal negara Teluk Persia diperkirakan akan mendorong ekspor dalam sebulan terakhir ini pada kesepakatan final yang oleh para negosiator akan disimpulkan pada Juni mendatang. Sementara Arab Saudi selaku eksportir minyak mentah terbesar di dunia telah menaikkan harga pada seluruh penjualan ke Asia untuk bulan Mei, setelah menteri miyak Arab Saudi menyatakan bahwa permintaan global telah pulih.
Kenaikan ekspor dari Iran akan mengancam potensi pemulihan harga setelah melimpahnya pasokan telah mengantarkan minyak mengalami penurunan hampir 50% pada 2014 kemarin. Perusahaan negara Saudi Arabian Oil Co. yang telah memangkas harga ke Asia diawal tahun ini untuk bersaing dengan pengiriman dari Amerika Latin, Afrika dan Rusia, sehingga menurunkan selisih bagi jenis Arab Light ke Asia setidaknya sejak Desember tahun kemarin.
Minyak WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Mei naik sebesar $1.21 ke level $50.35 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $50.20 pukul 9:25 pagi ini waktu Seoul. Kamis kemarin kontrak berjangka WTI turun 95 sen ke level $49.14.
Sementara Brent untuk pengiriman bulan Mei naik sebesar $1.05 atau 1.9% ke level $56 per barel di Bursa ICE Futures Europe London. Kamis kemarin Brent turun $2.15 ke level $54.95. Acuan minyak Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi sebesar $5.84 dibanding WTI.
AS dan Uni Eropa akan menambah sanksi ekonomi terhadap Iran jika IAEA (International Atomic Energy Agency) memverifikasi kepatuhan Iran terkait program nuklirnya sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar