Time Management
Menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang paling sering dilakukan banyak orang. Rasa malas atau terganggu karena keasikan melakukan hal lain, seperti main game misalnya, jadi penyebab paling umum.
Gawatnya, kalau sering menunda pekerjaan maka akibatnya bisa merembet ke hal lain. Kita bisa kena marah dosen, atasan di kantor, orang tua, atau siapa saja yang kecewa dengan hasil kerjaan kita.
Yang paling utama harus kita miliki adalah: niat dan tekad, disiplin, dan manajemen waktu. Sekadar niat tanpa disiplin hanya jadi mimpi. Oleh karena itu harus punya tekad kuat agar tetap fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Biasakanlah menulis daftar yang harus dikerjakan, what to do list , agar manajemen waktu bisa berjalan dengan tepat. Dulu, beberapa orang sukses selalu menulis apa yang harus dikerjakan setiap menjelang tidur dalam agenda atau papan what to do list, sehingga saat bangun pagi mereka sudah siap mengerjakan apa yang sudah tertulis.
christian-homemaking.com
Sekarang kita sudah dimanjakan teknologi. Note atau calendar pada ponsel bisa jadi alat pengingat yang manjur.
Berikutnya, ada lagi hal-hal lain yang perlu diingat, yakni:
1. Bagi dan atasi tugas. Pecah tugas-tugas berat dan menakutkan menjadi tugas-tugas kecil yang lebih bisa dikerjakan
2. Mulailah harimu untuk mengerjakan tugas yang paling sulit atau paling tidak, anda sukai. Sisa harimu akan terasa lebih mudah. Poin ini berkait dengan poin ke 3, bila kita yang mengatur pekerjaan, kita bisa memilih yang paling susah agar berikutnya lebih mudah. Terkadang, tetap harus fleksibel, kalau memang tugas ringat membuat suasana hati bertambah baik, ya kerjakan dulu yang termudah hingga tersulit.
3. Tentukan target yang realistis, tapi jangan terlalu kaku. Tetaplah bersikap flesibel.
4. Mulailah mengerjakan sekarang juga. Jangan menunggu hingga anda merasa siap betul. Ingat, tanamkan moto ini dalam diri, "Mulai sekarang juga!"
5. Tulis daftar tugas cadangan. Hal-hak yang ingin anda lakukan kalau ada waktu. Begitu anda miliki, anda pasti punya waktu untuk mengerakan tugas-tugas cadangan tersebut.
Ilustrasi: Time Management
6. Singkirkan semua hal yang mengganggu konsentrasimu dari ruang kerja. Singkirkan makanan, TV, majalah, permainan, internet, dan godaan-godaan lain. Coba belajar dari petuah ibu atau nenek, kalau belanja ke pasar tulis apa yang harus dibeli supaya tidak lupa dan tidak beralih membeli yang lain. Demikian juga dengan pekerjaan, belajarlah terus untuk disiplin dengan daftar pekerjaan yang sudah ditulis.
7. Sisihkan lebih banyak waktu untuk satu tugas. Sebagai contoh, kalau menurutmu menulis essai butuh waktu 2 jam, maka alokasikan 3 atau bahkan 4 jam untuk mengerjakannya.
8. Sadarilah bahwa tugas mengarang, tugas sekolah, atau apapun yang anda lakukan tidak mungkin sempurna. Kalau anda memahami hal ini, anda gak akan takut merasa gagal lagi. Nah, ini terkait dengan sifat perfeksionis, segala sesuatu mesti sempurna. Memang bagus menjadi yang terbaik, namun bukan berarti menghabiskan banyak waktu untuk masalah sepele, atau karena timbul perasaan, "ingin dipuji orang" atau "apa nanti pendapat orang tentang saya?"
9. Yang terakhir ini untuk menambah semangat kita. Catat perkembangan yang anda dapat dalam buku. Tulis semua tugas yang sudah anda selesaikan tiap hari. Baca berulang-ulang dan anda boleh merasa bangga dengan prestasimu ini. Saat libur, manjakan diri sebagai penghargaan atau reward karena berhasil dengan semua tugas.
10. Jangan lupa doa. Pekerjaan apa pun bila selalu dikerjakan dalam doa menambah kekuatan bagi diri untuk segera menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.
Disiplin waktu dan menulis what to do list terkadang membosankan, namun kalau kita membiasakan hal ini, maka menjadi terbiasa. Dengan terbiasa disiplin, banyak loh, hal baik yang akan didapat.
Ingat, Jepang, Korea, dan Cina bisa menjadi negara maju karena mereka mengembangkan budaya disiplin. Tak usah menunggu dan melihat orang lain, lakukan saja sekarang mulai dari diri kita sendiri, siapa tahu nantinya menular ke orang lain. Hasilnya, kalau semua orang Indonesia menerapkan manajemen waktu yang tepat, negara ini menjadi negara yang lebih baik.
baca Disclaimer
Gawatnya, kalau sering menunda pekerjaan maka akibatnya bisa merembet ke hal lain. Kita bisa kena marah dosen, atasan di kantor, orang tua, atau siapa saja yang kecewa dengan hasil kerjaan kita.
Yang paling utama harus kita miliki adalah: niat dan tekad, disiplin, dan manajemen waktu. Sekadar niat tanpa disiplin hanya jadi mimpi. Oleh karena itu harus punya tekad kuat agar tetap fokus pada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Biasakanlah menulis daftar yang harus dikerjakan, what to do list , agar manajemen waktu bisa berjalan dengan tepat. Dulu, beberapa orang sukses selalu menulis apa yang harus dikerjakan setiap menjelang tidur dalam agenda atau papan what to do list, sehingga saat bangun pagi mereka sudah siap mengerjakan apa yang sudah tertulis.
christian-homemaking.com
Sekarang kita sudah dimanjakan teknologi. Note atau calendar pada ponsel bisa jadi alat pengingat yang manjur.
Berikutnya, ada lagi hal-hal lain yang perlu diingat, yakni:
1. Bagi dan atasi tugas. Pecah tugas-tugas berat dan menakutkan menjadi tugas-tugas kecil yang lebih bisa dikerjakan
2. Mulailah harimu untuk mengerjakan tugas yang paling sulit atau paling tidak, anda sukai. Sisa harimu akan terasa lebih mudah. Poin ini berkait dengan poin ke 3, bila kita yang mengatur pekerjaan, kita bisa memilih yang paling susah agar berikutnya lebih mudah. Terkadang, tetap harus fleksibel, kalau memang tugas ringat membuat suasana hati bertambah baik, ya kerjakan dulu yang termudah hingga tersulit.
3. Tentukan target yang realistis, tapi jangan terlalu kaku. Tetaplah bersikap flesibel.
4. Mulailah mengerjakan sekarang juga. Jangan menunggu hingga anda merasa siap betul. Ingat, tanamkan moto ini dalam diri, "Mulai sekarang juga!"
5. Tulis daftar tugas cadangan. Hal-hak yang ingin anda lakukan kalau ada waktu. Begitu anda miliki, anda pasti punya waktu untuk mengerakan tugas-tugas cadangan tersebut.
Ilustrasi: Time Management
6. Singkirkan semua hal yang mengganggu konsentrasimu dari ruang kerja. Singkirkan makanan, TV, majalah, permainan, internet, dan godaan-godaan lain. Coba belajar dari petuah ibu atau nenek, kalau belanja ke pasar tulis apa yang harus dibeli supaya tidak lupa dan tidak beralih membeli yang lain. Demikian juga dengan pekerjaan, belajarlah terus untuk disiplin dengan daftar pekerjaan yang sudah ditulis.
7. Sisihkan lebih banyak waktu untuk satu tugas. Sebagai contoh, kalau menurutmu menulis essai butuh waktu 2 jam, maka alokasikan 3 atau bahkan 4 jam untuk mengerjakannya.
8. Sadarilah bahwa tugas mengarang, tugas sekolah, atau apapun yang anda lakukan tidak mungkin sempurna. Kalau anda memahami hal ini, anda gak akan takut merasa gagal lagi. Nah, ini terkait dengan sifat perfeksionis, segala sesuatu mesti sempurna. Memang bagus menjadi yang terbaik, namun bukan berarti menghabiskan banyak waktu untuk masalah sepele, atau karena timbul perasaan, "ingin dipuji orang" atau "apa nanti pendapat orang tentang saya?"
9. Yang terakhir ini untuk menambah semangat kita. Catat perkembangan yang anda dapat dalam buku. Tulis semua tugas yang sudah anda selesaikan tiap hari. Baca berulang-ulang dan anda boleh merasa bangga dengan prestasimu ini. Saat libur, manjakan diri sebagai penghargaan atau reward karena berhasil dengan semua tugas.
10. Jangan lupa doa. Pekerjaan apa pun bila selalu dikerjakan dalam doa menambah kekuatan bagi diri untuk segera menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin.
Disiplin waktu dan menulis what to do list terkadang membosankan, namun kalau kita membiasakan hal ini, maka menjadi terbiasa. Dengan terbiasa disiplin, banyak loh, hal baik yang akan didapat.
Ingat, Jepang, Korea, dan Cina bisa menjadi negara maju karena mereka mengembangkan budaya disiplin. Tak usah menunggu dan melihat orang lain, lakukan saja sekarang mulai dari diri kita sendiri, siapa tahu nantinya menular ke orang lain. Hasilnya, kalau semua orang Indonesia menerapkan manajemen waktu yang tepat, negara ini menjadi negara yang lebih baik.
baca Disclaimer
Komentar