6 musuh terbesar untuk kulit sehat




Solid Gold, Jika Anda tidak menderita gangguan hormonal, penyebab utama untuk masalah kulit yang Anda alami adalah karena asupan makanan yang salah. Menurut ahli gizi terkenal Amerika, Cynthia Sass, kulit akan terus-menerus memperbarui dirinya sendiri dengan menggunakan nutrisi yang diterimanya dari makanan. Bila makanan yang Anda konsumsi mengandung banyak bahan berbahaya, hal itu dapat memicu hadirnya tanda-tanda penuaan kulit, jerawat dan masalah kulit lainnya. Berikut adalah musuh terbesar kulit yang bisa membuat kulit terlihat kusam dan mudah berjerawat, seperti dilansir geniusbeauty.com.

1. Karbohidrat

Karbohidrat yang terkandung dalam roti, pasta, biskuit, dan cokelat tidak baik untuk kulit. Penelitian telah menunjukkan bahwa jika Anda mengurangi konsumsi karbohidrat dan beralih pada biji-bijian, dalam sepuluh minggu kulit Anda akan menjadi jauh lebih bersih dan sehat. Jumlah komedo di wajah akan berkurang sebesar 28 persen dan jerawat sebesar 71 persen.

2. Susu

Menurut para ahli kecantikan, konsumsi susu yang berlebihan susu dapat menyebabkan masalah kulit. Bahkan, susu sapi mengandung banyak hormon yang dapat mendorong pertumbuhan jerawat di wajah. Diperkirakan bahwa risiko jerawat di kalangan pecinta susu 44 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi susu.

3. Daging

Para ahli menjelaskan bahwa asam lemak omega-6 yang terkandung dalam daging dapat menyebabkan peradangan kulit. Anda dapat menghambat proses ini jika Anda mengganti daging dengan produk yang kaya akan omega-3, yang dapat memperkuat sel-sel kulit dan membuat kulit tampak lebih bercahaya. Sumber terbaik dari asam lemak omega-3 bisa didapat dari lemak ikan dan sayur.

Inilah musuh terbesar untuk kulit Anda. Batasi konsumsi mereka agar kulit tetap sehat dan bersinar.

sumber Merdeka.com - 
 
baca Disclaimer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Solid Gold Berjangka | Cara ampuh lindungi transaksi perbankan Anda dari penipuan

GUDANG SNACK SEMARANG

Pengalaman Kerja ku, " Terdampar di PT Solid Gold Berjangka"