Saham HK Berayun Terhadap Sektor Perbankan & Perusahaan Telekomunikasi
Bursa Hong Kong berayun antara keuntungan dan kerugian pasca saham pemberi pinjaman dan pengembang tergelincir sementara operator seluler menguat. Saham Lenovo Group Ltd. naik ke tertinggi 14-tahun.
Indeks Hang Seng kehilangan 0,1 persen menjadi 24,926.18 pada pukul 09:56 pagi di Hong Kong setelah naik sebanyak 0,1 persen. Indeks tersebut naik 2,6 persen pada pekan lalu, sempat menyentuh 25.000 untuk pertama kalinya sejak Mei 2008. Indeks Hang Seng China Enterprises, yang juga dikenal sebagai indeks H-shares, hari ini turun 0,1 persen menjadi 11,085.32. Saham Lenovo melonjak setelah International Business Machines Corp. (IBM) membersihkan ulasan keamanan penjualan bisnis server low-end untuk perusahaan yang berbasis di Beijing tersebut.
Indeks H-shares naik 21 persen dari rendahnya dalam tahun ini pada bulan Maret sampai akhir minggu lalu dan diperdagangkan pada 7,7 kali estimasi laba, dibandingkan dengan 11,5 untuk Indeks Hang Seng dan 16,4 pada indeks Standard & Poor 500. Rilis data China lebih lemah dari yang diharapkan untuk kredit baru hingga output industri yang dirilis pada minggu lalu mendorong spekulasi para pembuat kebijakan akan bertindak untuk menopang pertumbuhan.
Harga rumah baru turun 64 dari 70 kota daratan pada bulan lalu dari bulan Juni, menurut Biro Statistik Nasional hari ini, penurunan terbesar sejak Januari 2011 ketika pemerintah mengubah cara mengkompilasi data.
Hong Kong memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun ini pasca perekonomian terkontraksi secara tak terduga setelah perlambatan di China membatasi pembelian barang-barang mewah dan membebani sentimen lokal. Pemerintah kota pada 15 Agustus memproyeksikan ekspansi sebesar 2 persen hingga 3 persen, dibandingkan dengan prediksi pad bulan Februari sebesar 3 persen sampai 4 persen. Produk domestik bruto turun 0,1 persen pada kuartal kedua dari tiga bulan sebelumnya, meleset dari pertumbuhan 0,4 persen yang prediksi oleh 10 analis yang disurvei oleh Bloomberg News.(frk)
Sumber : Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar