Minyak WTI, Brent Bersiap Menuju Penurunan Tertajam Pekan ini Jelang Rilis Data
Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) menuju kerugian terbesar dalam pekan ini karena rilis data ekonomi AS didukung juga prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. Minyak Brent turun di London di tengah kekhawatiran melambat permintaan China.
WTI Futures turun sebanyak 0,9 persen di New York dan 0,8 persen di London. Keduanya sedang menuju kerugian kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir. Dolar mencapai level tertingginya terhadap euro sejak November 2012 lalu, membatasi daya tarik komoditas, di tengah spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Sementara itu, indeks manufaktur China akan dirilis besok pada 1 Oktober, dan data payrolls AS akan dirilis pada 3 Oktober mendatang.
WTI untuk pengiriman November turun sebanyak 80 sen ke level $92,74 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $92,97 pukul 9:54 pagi waktu London. Kontrak WTI naik level $1,01 ke level $93,54 pada jumat kemarin, penutupan tertinggi sejak 17 September lalu. Volume semua berjangka yang ditransaksikan sekitar 17 persen di bawah moving average 100-hari untuk hari ini. Harga anjlok sebesar 12 persen dalam tiga bulan terakhir, penurunan kuartalan terbesar sejak Juni 2012 lalu.
Minyak Brent untuk pengiriman November turun sebanyak 73 sen ke level $96,27 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa ditransaksikan lebih tinggi sebesar $3,51 dibandingkan WTI di ICE, mendekati selisih tersempit dalam lebih dari satu tahun terakhir. Brent turun sebesar 14 persen kuartal ini. (izr)
baca Disclaimer
WTI Futures turun sebanyak 0,9 persen di New York dan 0,8 persen di London. Keduanya sedang menuju kerugian kuartalan terbesar dalam lebih dari dua tahun terakhir. Dolar mencapai level tertingginya terhadap euro sejak November 2012 lalu, membatasi daya tarik komoditas, di tengah spekulasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga. Sementara itu, indeks manufaktur China akan dirilis besok pada 1 Oktober, dan data payrolls AS akan dirilis pada 3 Oktober mendatang.
WTI untuk pengiriman November turun sebanyak 80 sen ke level $92,74 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $92,97 pukul 9:54 pagi waktu London. Kontrak WTI naik level $1,01 ke level $93,54 pada jumat kemarin, penutupan tertinggi sejak 17 September lalu. Volume semua berjangka yang ditransaksikan sekitar 17 persen di bawah moving average 100-hari untuk hari ini. Harga anjlok sebesar 12 persen dalam tiga bulan terakhir, penurunan kuartalan terbesar sejak Juni 2012 lalu.
Minyak Brent untuk pengiriman November turun sebanyak 73 sen ke level $96,27 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa ditransaksikan lebih tinggi sebesar $3,51 dibandingkan WTI di ICE, mendekati selisih tersempit dalam lebih dari satu tahun terakhir. Brent turun sebesar 14 persen kuartal ini. (izr)
baca Disclaimer
Komentar