Aussie Tumbang Jelang Rilis Data GDP China
PT.SolidGoldSemarang~ Dolar Australia dan yen tumbang menjelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan perekonomian China tumbuh pada laju terendahnya sejak 1990 silam. Sementara Bursa Saham Jepang menguat ditengah kenaikan palladium dan minyak mentah AS tahan penurunan.
Aussie melemah 0.4% ke level 81.80 sen AS pukul 9:18 pagi ini waktu Tokyo dan yen tergelincir 0.3%. Indeks Topix menguat 0.7%. Indeks Berjangka Hang Seng China Enterprises mencatatkan gain setelah Bursa Saham China mengalami penurunan kemarin. Kontrak berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.1% menjelang pembukaan Bursa Saham AS pasca liburan kemarin. Sedangkan Palladium naik 1.1%. Minyak mentah di New York turun 2.7%.
Hari ini China akan merilis data terkait pertumbuhan ekonomi, produksi industrial dan penjualan ritel setelah memperketat aturan margin trading telah memicu gejolak pada pasar ekuitas negeri Tirai Bambu tersebut. Hari ini BOJ (Bank of Japan) akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari kedepan dengan adanya spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) akan memperluas pembelian aset pada pekan ini, Denmark secara mengejutkan memangkas suku bunga dan berkomitmen untuk mempertahankan nilai tukar mata uang.
Indeks Spot Dolar Bloomberg naik sebesar 0.1% seiring dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lainnya. Dolar dibeli pada level 117.76 yen dan diperdagangkan pada level $1.1597 per euro dan pekan lalu ditutup mendekati level 12 tahun tertingginya. Dolar Selandia Baru melemah 0.2% dan krone Norwegia turun 0.3%. (bgs)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Aussie melemah 0.4% ke level 81.80 sen AS pukul 9:18 pagi ini waktu Tokyo dan yen tergelincir 0.3%. Indeks Topix menguat 0.7%. Indeks Berjangka Hang Seng China Enterprises mencatatkan gain setelah Bursa Saham China mengalami penurunan kemarin. Kontrak berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.1% menjelang pembukaan Bursa Saham AS pasca liburan kemarin. Sedangkan Palladium naik 1.1%. Minyak mentah di New York turun 2.7%.
Hari ini China akan merilis data terkait pertumbuhan ekonomi, produksi industrial dan penjualan ritel setelah memperketat aturan margin trading telah memicu gejolak pada pasar ekuitas negeri Tirai Bambu tersebut. Hari ini BOJ (Bank of Japan) akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari kedepan dengan adanya spekulasi bahwa ECB (European Central Bank) akan memperluas pembelian aset pada pekan ini, Denmark secara mengejutkan memangkas suku bunga dan berkomitmen untuk mempertahankan nilai tukar mata uang.
Indeks Spot Dolar Bloomberg naik sebesar 0.1% seiring dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang lainnya. Dolar dibeli pada level 117.76 yen dan diperdagangkan pada level $1.1597 per euro dan pekan lalu ditutup mendekati level 12 tahun tertingginya. Dolar Selandia Baru melemah 0.2% dan krone Norwegia turun 0.3%. (bgs)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar