Indeks Nikkei Berjangka Naik seiring Dolar Pertahankan Gain, Minyak mentah Rebound
Bloomberg (25/9) - Indeks berjangka Jepang naik seiring dolar memegang keuntungan terhadap sebagian besar rekan-rekan utama sementara minyak mentah rebound. Saham AS jatuh pada hari keempatnya pada kekhawatiran anggota parlemen tidak akan mencapai kesepakatan anggaran untuk menghindari shutdown pemerintah.
Nikkei 225 Stock Average berjangka yang menawar pada level 14.690 di Osaka pra-pasar, dari level 14.680 di Chicago dan Jepang kemarin. Kontrak pada Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,1 persen. Indeks Standard & Poor 500 berjangka tergelincir 0,1 persen setelah indeks jatuh 0,3 persen penurunan terpanjang dalam sebulan. Dolar diperdagangkan mendekati satu minggu level tertingginya terhadap yen dan menguat terhadap mata uang Selandia Baru. Minyak mentah di New York menhentikan empat hari penurunannya seiring tembaga berjangka naik.
Sebuah survei swasta menunjukkan ekonomi China melambat pada kuartal ini, seiring investor Jim Chanos mengatakan dalam sebuah konferensi di New York, ia tidak yakin dengan membaiknya fundamental China. Filipina menerbitkan data perdagangan pada hari ini, sementara Jepang isu indeks harga jasa perusahaan dan Taiwan merilis pesanan ekspornya. Sedangkan masalah data AS pada pesanan barang tahan lama dan penjualan rumah baru hari ini, investor melihat untuk tanggal 4 Oktober seputar laporan payrolls untuk petunjuk pada timeline untuk pengurangan stimulus moneter. (izr)
baca Disclaimer
Nikkei 225 Stock Average berjangka yang menawar pada level 14.690 di Osaka pra-pasar, dari level 14.680 di Chicago dan Jepang kemarin. Kontrak pada Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,1 persen. Indeks Standard & Poor 500 berjangka tergelincir 0,1 persen setelah indeks jatuh 0,3 persen penurunan terpanjang dalam sebulan. Dolar diperdagangkan mendekati satu minggu level tertingginya terhadap yen dan menguat terhadap mata uang Selandia Baru. Minyak mentah di New York menhentikan empat hari penurunannya seiring tembaga berjangka naik.
Sebuah survei swasta menunjukkan ekonomi China melambat pada kuartal ini, seiring investor Jim Chanos mengatakan dalam sebuah konferensi di New York, ia tidak yakin dengan membaiknya fundamental China. Filipina menerbitkan data perdagangan pada hari ini, sementara Jepang isu indeks harga jasa perusahaan dan Taiwan merilis pesanan ekspornya. Sedangkan masalah data AS pada pesanan barang tahan lama dan penjualan rumah baru hari ini, investor melihat untuk tanggal 4 Oktober seputar laporan payrolls untuk petunjuk pada timeline untuk pengurangan stimulus moneter. (izr)
baca Disclaimer
Komentar