Bursa Saham AS Bervariasi, Jelang Tutup Tahun
Seperti diberitakan CNBC, indeks Dow Jones turun 15,48 poin atau 0,09 persen ke 18.038,23. Namun, indeks S&P500 naik 1,80 poin atau 0,09 persen ke 2.090,57 dan Nasdaq juga menguat 0,05 poin menjadi 4.806,91.
Pergerakan variatif pada bursa saham negeri Paman Sam tersebut seiring dengan indeks The Russell 2000 dan Dow Utility Average yang ditutup di rekor tertinggi baru. Masing-masing naik 4,75 persen dan 31,14 persen pada tahun ini.
Kedua indeks itu telah memimpin kenaikan pasar sejak indeks S&P500 ditutup pada level terendah 1,5 bulan sejak 16 Desember kemarin.
Adapun S&P500 sendiri telah membukukan rekor ke-53 untuk tahun ini. Didorong oleh penguatan di sektor utilitas sebesar 1,11 persen.
"Utilitas akan naik setiap hari. Momentum akhir tahun biasanya banyak yang mengejar untuk melakukan window dressing," ujar Peter Boockvar, Kepala Analisis Pasar di The Lindsey Group.
Sebagai informasi, minyak mentah berjangka menetap di level US$53,61 per barel, terendah sejak 1 Mei 2009. Sedangkan, emas berjangka berakhir melemah US$13,40 atau 1,12 persen menjadi US$1.181,90 per ounce.
"Pasar terus bereaksi terhadap kelebihan pasokan minyak mentah dan pengulangan oleh Saudi bahwa mereka tidak memotong produksi. Kita akan melihat hingga ke US$50 dalam beberapa minggu ke depan untuk WTI," tambah Andrew Lipow dari Lipow Oil Associates.
baca Disclaimer
Komentar