Setelah Menang, PM Jepang teruskan kebijakan ekonomi
PT.SolidGoldSemarang~Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berjanji untuk meneruskan kebijakan ekonomi radikalnya yang dikenal dengan sebutan Abenomics setelah ia menang dalam pemilihan anggota parlemen yang digagaskannya tiga minggu yang lalu.
Jajak pendapat yang dilakukan media menyebutkan bahwa Partai Demokrat Liberal Abe telah mengantongi suara mayoritas di Majelis Rendah. Jumlah pemilih yang menggunakan suara dalam pemilihan Minggu (14/12) tercatat 52% atau rekor terendah sejak Perang Dunia Kedua.
Sebagian besar masyarakat Jepang mengatakan pemilihan parlemen ini tidak diperlukan.
Selain itu hujan salju yang deras juga membuat orang-orang lebih memilih untuk tinggal di rumah.
Namun hal ini tidak menghalangi kemenangan Abe. Gebrakan Abe untuk mengadakan pemilihan parlemen dua tahun lebih awal daripada semestinya tidaklah sia-sia, kini ia menguasai menguasai dua pertiga parlemen.
Abe mengatakan Jepang sudah meninggalkan hari-hari gelap dari dua atau tiga tahun lalu, tetapi menambahkan pula bahwa ia baru mengerjakan setengah dari pekerjaannya. Kini ia memiliki empat tahun lagi sampai pemilu berikutnya
sumber bbc
baca Disclaimer
Jajak pendapat yang dilakukan media menyebutkan bahwa Partai Demokrat Liberal Abe telah mengantongi suara mayoritas di Majelis Rendah. Jumlah pemilih yang menggunakan suara dalam pemilihan Minggu (14/12) tercatat 52% atau rekor terendah sejak Perang Dunia Kedua.
Sebagian besar masyarakat Jepang mengatakan pemilihan parlemen ini tidak diperlukan.
Selain itu hujan salju yang deras juga membuat orang-orang lebih memilih untuk tinggal di rumah.
Namun hal ini tidak menghalangi kemenangan Abe. Gebrakan Abe untuk mengadakan pemilihan parlemen dua tahun lebih awal daripada semestinya tidaklah sia-sia, kini ia menguasai menguasai dua pertiga parlemen.
Abe mengatakan Jepang sudah meninggalkan hari-hari gelap dari dua atau tiga tahun lalu, tetapi menambahkan pula bahwa ia baru mengerjakan setengah dari pekerjaannya. Kini ia memiliki empat tahun lagi sampai pemilu berikutnya
sumber bbc
baca Disclaimer
Komentar