Pria Vs Wanita, Siapa yang Lebih Mungkin Menikah Lagi Pasca Bercerai?
PT.SolidGoldSemarang~Menikah lagi pasca bercerai kini lebih banyak dilakukan pria ataupun wanita, demikian menurut riset terbaru yang dilakukan sebuah lembaga riset Amerika Serikat. Dari penelitian tersebut diketahui juga siapa di antara pria dan wanita yang lebih cenderung naik pelaminan lagi setelah bercerai.
Riset tersebut dilakukan oleh Pew Research dengan menganalisa data dari American Community Survey yang dilakukan pada 2013. Mereka juga menggunakan datang dari sensus pada 1960 dan 1980. Setelah dianalisa diketahui, mereka yang menikah lagi pasca bercerai di Amerika berjumlah 42 juta orang. Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan 1980 dan naik tiga kali lipat dibandingkan 1960.
Dalam penelitiannya, para peneliti juga mengajukan pertanyaan pada para duda dan janda soal apakah mereka memiliki keinginan untuk menikah lagi. Dari hasil riset diketahui, duda lah yang paling banyak memiliki kecenderungan untuk menika setelah bercerai.
Ada 65% duda yang mengungkapkan hasrat mereka untuk memiliki istri lagi.Hanya 30% pria yang menolak menikah lagi. Sementara untuk janda, hasil risetnya hanya 43% yang ingin melakukan langkah serupa dengan duda untuk menikah lagi. Dan 54% janda mengaku tidak ingin mempunyai suami lagi.
Keinginan untuk menikah lagi lebih besar datang dari para pria karena mereka merasa menikmati manfaat positif dari sebuah pernikahan. Pria merasa dengan memiliki istri, hidup menjadi lebih sehat dan kondisi keuangan lebih baik dan kepuasaan pada hubungan pun tinggi.
Penelitian lainnya mengungkapkan ketika seseorang menikah untuk keduakalinya, pernikahan barunya itu kemungkinan besar akan lebih awet dibandingkan yang pertama. Riset tersebut dilakukan sebuah yayasan pernikahan di Inggris, bekerjasama dengan Kantor Statistik Nasional.
Riset yang dilakukan pada 2013 lalu itu mengungkapkan pernikahan kedua lebih awet karena dari sisi usia dan pengalaman seseorang sudah lebih matang. Pikiran orang pun akan lebih terbuka. Dibanding harus berpisah, mereka lebih memikirkan cara menangani konflik dengan hati-hati.
Meskipun begitu, seorang relationship expert Dr Pam Spurr juga mengungkapkan ada beberapa kelemahan dari pernikahan kedua. "Data statistik menunjukan pernikahan kedua dapat bermasalah ketika ada anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Keuangan juga bisa jadi masalah karena pembagian harta di sidang perceraian terdahulu," ujarnya.
Namun Dr Pam juga menambahkan, orang-orang di pernikahan kedua memiliki lebih banyak wawasan dan kesadaran diri. Apalagi setelah melewati proses perceraian, motivasi untuk menyelamatkan pernikahan akan jauh lebih besar.
baca Disclaimer
Riset tersebut dilakukan oleh Pew Research dengan menganalisa data dari American Community Survey yang dilakukan pada 2013. Mereka juga menggunakan datang dari sensus pada 1960 dan 1980. Setelah dianalisa diketahui, mereka yang menikah lagi pasca bercerai di Amerika berjumlah 42 juta orang. Angka ini naik dua kali lipat dibandingkan 1980 dan naik tiga kali lipat dibandingkan 1960.
Dalam penelitiannya, para peneliti juga mengajukan pertanyaan pada para duda dan janda soal apakah mereka memiliki keinginan untuk menikah lagi. Dari hasil riset diketahui, duda lah yang paling banyak memiliki kecenderungan untuk menika setelah bercerai.
Ada 65% duda yang mengungkapkan hasrat mereka untuk memiliki istri lagi.Hanya 30% pria yang menolak menikah lagi. Sementara untuk janda, hasil risetnya hanya 43% yang ingin melakukan langkah serupa dengan duda untuk menikah lagi. Dan 54% janda mengaku tidak ingin mempunyai suami lagi.
Keinginan untuk menikah lagi lebih besar datang dari para pria karena mereka merasa menikmati manfaat positif dari sebuah pernikahan. Pria merasa dengan memiliki istri, hidup menjadi lebih sehat dan kondisi keuangan lebih baik dan kepuasaan pada hubungan pun tinggi.
Penelitian lainnya mengungkapkan ketika seseorang menikah untuk keduakalinya, pernikahan barunya itu kemungkinan besar akan lebih awet dibandingkan yang pertama. Riset tersebut dilakukan sebuah yayasan pernikahan di Inggris, bekerjasama dengan Kantor Statistik Nasional.
Riset yang dilakukan pada 2013 lalu itu mengungkapkan pernikahan kedua lebih awet karena dari sisi usia dan pengalaman seseorang sudah lebih matang. Pikiran orang pun akan lebih terbuka. Dibanding harus berpisah, mereka lebih memikirkan cara menangani konflik dengan hati-hati.
Meskipun begitu, seorang relationship expert Dr Pam Spurr juga mengungkapkan ada beberapa kelemahan dari pernikahan kedua. "Data statistik menunjukan pernikahan kedua dapat bermasalah ketika ada anak-anak dari pernikahan sebelumnya. Keuangan juga bisa jadi masalah karena pembagian harta di sidang perceraian terdahulu," ujarnya.
Namun Dr Pam juga menambahkan, orang-orang di pernikahan kedua memiliki lebih banyak wawasan dan kesadaran diri. Apalagi setelah melewati proses perceraian, motivasi untuk menyelamatkan pernikahan akan jauh lebih besar.
baca Disclaimer
Komentar