Kerugian di Asia Saham Tunjukkan Tanda Peredaan seiring Bursa AS Pangkas Penurunan
PT.SolidGoldSemarang~Saham Asia menunjukkan tanda-tanda stabilisasi setelah awal terburuk tahunan sejak tahun 1988 seiring ekuitas AS memangkas kerugian di tengah penurunan global yang dipicu oleh kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,3 persen ke level 128,46 pada pukul 09:15 pagi waktu Tokyo. Semua mata akan difokuskan pada penetapan harian yuan dan pembukaan berikutnya dari pasar saham China daratan setelah regulator menutup pasar saham terkait penurunan 7 persen kemarin.
Ekuitas Asia pulih dari kerugian tahunan pertama back-to-back dalam satu dekade di tengah kekhawatiran melemahnya pertumbuhan China dan pengetatan kebijakan moneter akan mematahkan ekspansi pendapatan.
Ekuitas global memiliki sesi perdana terburuk mereka dalam setidaknya tiga dekade pada hari Senin. Indeks MSCI Asia Pacific merosot 2,3 persen, penurunan terbesar dalam tiga bulan, setelah laporan ekonomi pertama pada tahun 2016 menunjukkan kekhawatiran atas negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tidak akan menghilang dengan mudah. Bukti melambatanya manufaktur di Cina memicu aksi jual yang berimbas pada di hentikannya perdagangan di Shanghai. (sdm)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
MSCI Asia Pacific Index turun 0,3 persen ke level 128,46 pada pukul 09:15 pagi waktu Tokyo. Semua mata akan difokuskan pada penetapan harian yuan dan pembukaan berikutnya dari pasar saham China daratan setelah regulator menutup pasar saham terkait penurunan 7 persen kemarin.
Ekuitas Asia pulih dari kerugian tahunan pertama back-to-back dalam satu dekade di tengah kekhawatiran melemahnya pertumbuhan China dan pengetatan kebijakan moneter akan mematahkan ekspansi pendapatan.
Ekuitas global memiliki sesi perdana terburuk mereka dalam setidaknya tiga dekade pada hari Senin. Indeks MSCI Asia Pacific merosot 2,3 persen, penurunan terbesar dalam tiga bulan, setelah laporan ekonomi pertama pada tahun 2016 menunjukkan kekhawatiran atas negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tidak akan menghilang dengan mudah. Bukti melambatanya manufaktur di Cina memicu aksi jual yang berimbas pada di hentikannya perdagangan di Shanghai. (sdm)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar