Saham Asia Alami Penurunan Terbesar Dalam 3-Bulan Terakhir Terkait Data China
PT.SolidGoldSemarang~Bursa Asia menuju penurunan terbesarnya dalam tiga bulan terakhir terkait tanda-tanda lebih lanjut dari perlambatan di China yang memicu awal tahun terburuk untuk ekuitas China daratan, memaksa regulator untuk menghentikan perdagangan selama sisa hari.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 2 persen, terbesarnya sejak 29 September, pada 04:07 sore di Hong Kong. Indeks Shanghai Composite merosot 6,9 persen sedangkan Indeks CSI 300 turun 7 persen, memicu penghentian perdagangan karena aturan baru yang mulai berlaku. Saham China yang terdaftar di Hong Kong mengalami penurunan terbesar sejak Agustus lalu. Indeks Topix Jepang turun karena yen yang menguat, sementara meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran mengangkat saham energi.
Aksi jual pada saham Asia terjadi setelah indeks acuan regional membukukan penurunan back-to-back tahunan pertama dalam satu dekade. Minyak mentah Brent turun sebsar 35 persen tahun lalu dan Index Komoditi Bloomberg merosot 25 persen di tengah melimpahnya pasokan minyak dan pertumbuhan ekonomi China yang melambat, menekan pasar ekuitas dan laba perusahaan.(mrv)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 2 persen, terbesarnya sejak 29 September, pada 04:07 sore di Hong Kong. Indeks Shanghai Composite merosot 6,9 persen sedangkan Indeks CSI 300 turun 7 persen, memicu penghentian perdagangan karena aturan baru yang mulai berlaku. Saham China yang terdaftar di Hong Kong mengalami penurunan terbesar sejak Agustus lalu. Indeks Topix Jepang turun karena yen yang menguat, sementara meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan Iran mengangkat saham energi.
Aksi jual pada saham Asia terjadi setelah indeks acuan regional membukukan penurunan back-to-back tahunan pertama dalam satu dekade. Minyak mentah Brent turun sebsar 35 persen tahun lalu dan Index Komoditi Bloomberg merosot 25 persen di tengah melimpahnya pasokan minyak dan pertumbuhan ekonomi China yang melambat, menekan pasar ekuitas dan laba perusahaan.(mrv)
Sumber: Bloomberg
baca Disclaimer
Komentar